Komentar :
Rudy Hermansjah Tahir (05/03/2018 06:06)
Kedaton Tidore yang berdiri sekarang dibangun pada 1997 diatas bekas bangunan Kadaton Kie yang terbakar pada tahun 1921. Kadaton Kie sendiri, dibangun pada tahun 1811 di masa pemerintahan Sultan Muhammad Tahir.Bangunan kedaton yang juga merupakankediaman Sultan Tidore ini adalah bangunan rekonstruksi yang bersumber dari dokumen Belanda. Meski bangunannyamasih baru, namun latar belakang sejarahnya sangat kuat dan memiliki nilai yang penting bagi Kesultanan Tidore dan masyarakat Tidore.
Joko Yuwono (01/03/2018 03:00)
Kesultanan Tidore adalah kerajaan Islam yang berpusat di wilayah Kota Tidore, Maluku Utara, Indonesia sekarang. Pada masa kejayaannya (sekitar abad ke-16 sampai abad ke-18), kerajaan ini menguasai sebagian besar Pulau Halmahera selatan, Pulau Buru, Pulau Seram, dan banyak pulau-pulau di pesisir Papua barat.
Pada tahun 1521, Sultan Mansur dari Tidore menerima Spanyol sebagai sekutu untuk mengimbangi kekuatan Kesultanan Ternate saingannya yang bersekutu dengan Portugal. Setelah mundurnya Spanyol dari wilayah tersebut pada tahun 1663 karena protes dari pihak Portugal sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Tordesillas 1494, Tidore menjadi salah satu kerajaan paling merdeka di wilayah Maluku. Terutama di bawah kepemimpinan Sultan Saifuddin (memerintah 1657-1689), Tidore berhasil menolak pengusaan VOC terhadap wilayahnya dan tetap menjadi daerah merdeka hingga akhir abad ke-18
Rvstam Gebsy (26/04/2017 17:09)
The palace of Tidore Sultanate. One of the oldest Sultanate in Indonesia 1450-1904.