Komentar :
AyAnCk DhAnY (10/07/2017 07:29)
Langgar dhuwur yg terlupakan, padahal pernah menjadi embarkasi Haji di jaman Belanda
Helmi Saleh (24/06/2015 14:06)
SEKILAS TENTANG MUSHOLLA ISTIQOMAH
Musholla Istiqomah (lebih dikenal dengan nama LANGGAR DHUWUR) Terletak di RT.01 RW.12 Pesengkongan Kel. Tegalsari Kota Tegal. menyimpan bukti sejarah Perkembangan Islam khususnya di Tegal, dan Pantura Jateng bagian barat pada umumnya.
Perlu diketahui bahwa Musholla Istiqomah merupakan ;
1. Bangunan Tua.
Musholla Istiqomah luasnya sekitar 10 x 10 meter, berbentuk panggung terdiri dari dua lantai. Lantai bawah terbuat dari tembok (satu batu) berfungsi untuk aktivitas sehari-hari, di bagian atas untuk peribadatan dan kegiatan keagamaan lainnya. Tebuat dari kayu jati bekas kapal dengan atap mustaka berbentuk stupa.
Bangunan Serupa Musholla Istiqomah dapat dijumpai dikota Semarang, tepatnya di Jl. Mataram kampung Malang dan Pekojan dimana kaum Koja/ Gujarat tinggal.
2. Musholla Pertama di kota Tegal yang dibangun sekitar pergantian abad ke-19 sebelum masjid Al-Hikmah (th.1821) awalnya difungsikan untuk ;
1) Penyelenggaraan sholat Jum’at (sebelum masjid difungsikan).
2) Tempat para calon jama’ah haji dari daerah kota-kabupaten Tegal dan Brebes berkumpul, sebelum diberangkatkan lewat jalur laut dengan dipandu (Syeh) rombongan dan pengordiniran dari kaum Gujarat/ koja dari Semarang dibantu penduduk setempat (Encik-encik Pesengkongan) sebagai masyarakat muslim pendatang dari melayu, sumatera, Sulawesi.
3) Tempat/ wadah/ majlis Ta’lim bagi pendalaman Dienul Islam dibina dari mereka yang telah menunaikan ibadah haji maupun ulama setempat.
4) Tempat singgah untuk memantau aktivitas kapal-kapal yang datang dan ada di pelabuhan Tegal, khususnya kapal yang akan mengangkut jamaah haji, maupun para pelaut muslim yang singgah di Tegal (saat itu belum banyak bangunan penghalang kearah dermaga pelabuhan).
Ø Bukti dan Saksi ;
Mimbar untuk Khotib Sholat Jum’at yang masih ada.
Bangunan yang masih berdiri dan belum banyak berubah.
Masyarakat keturunan muslim pesengkongan yang multi etnis (jawa,melayu, bugis, koja/ Gujarat) masih banyak tinggal dikampung Pesengkongan ini.
Musholla tertua dikota Tegal yang menyimpan sejarah perkembangan Islam modern ini sudah selayaknya direnovasi, melihat kondisinya yang kini sungguh memprihatinkan, terancam roboh karena penyangga atap (blandar) yang lapuk di dua sudutnya (sementara ini di ganjal).