Komentar :
Baron Putra Baron (06/01/2017 17:00)
Tpi alhmdullah Mz untuk wilayah Brebes kota nya sudah byak yg di rubah skrang
sulaiman ros (21/09/2015 07:28)
Saya lahir dan tinggal di Bumiayu, hingga sekarang. Kecamatan Bumiayu masuk wilayah Brebes Selatan. Kota Brebes, sebagai pusat administrasi Kabupaten, dari dulu begitu2 saja. Tak berbentuk, apalagi berkarakter. Sebagai kota yang dilalui jalur Pantura, atau pintu gerbangnya Jawa Tengah dari arah Jawa Barat, terkesan jauh dari kota yg disebut hijau, ramah apalagi nyaman. Tidak seperti banyak kota yg sekarang sedang getol berbenah dengan konsep penataan kota "smart city, atau green city".
Pergantian demi pergantian pemimpin daerah ini, belum ada yang membuat sesuatu yg monumental utk masyarakat. Beliau-beliau ini rupanya lebih menyukai acara2 ceremonial sesaat saja. Coba kalau Kabupaten Brebes, lebih banyak memliki lahah/kawasan hijau sebagai paru2 kota, juga taman2 kota, penataan PKL, perparkiran dan trotoar yang hijau, lampu2 kota. Itu semua akan menambah jam atau waktu geliatnya kota. Mialnya kalau sekarang jam 1700 saja sudah nyamut2, dengan adanya penataan kota warga akan betah menikmati kenyamanan kota hingga malam. Itu adalah sumber kehidupan baru bagi pedagang kecil di malam hari. Pokonya banyaklah, nilai lebihnya.
Pola masyarakat sekarang-sebut saja warga, cenderung ingin menikmati, tempat- tempat atau view untuk santai warga disaat senggang, kegiatan kreatif remaja dsb. paling tidak untuk mengungkit popularitas maskot Brebes, sebagai kota penghasil bawang dan telor asin, yang sapai saat ini masih sebatas "sebutan" saja. Belum lagi, bicara soal wilayah Brebes terluar, seperti Brebes Selatan, terutama Bumiayu... hwaduuh ndasku sampe nyut2an..
Demikian sumbangsih peikiran kecil saya, semoga bermanfaat
Inyong Pecinta Brebes