Komentar :
Heni Yuliana (01/06/2020 08:45)
Sangat bagus
Andik Kurniawan Santoso (26/02/2020 01:28)
Kelahiran pondok pesantren di tanah air, tidak dapat dipisahkan dari sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Dan sampai saat ini kehadirannya tetap menjadi kebanggaan tersendiri bagi umat Islam. Sejak awal berdirinya hingga sekarang, banyak pondok pesantren yang mempertahankan proses pembelajaran sistem wetonan, sorogan dan bandongan. Walaupun sejak 1970-an mulai banyak pesantren yang membuka diri untuk mempelajari pelajaran umum.
Dewasa ini, pertumbuhan dan penyebaran pesantren sangat pesat. Dengan menjamurnya pondok pesantren yang penyuguhkan spesialisasi kajian baik tradisional ataupun modern, membawa dampak positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di negeri ini. Kehadiran pondok pesantreen telah nyata membantu pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Di samping itu, pesantren telah menawarkan jenis pendidikan alternatif bagi pengembangan pendidikan nasional. Sejak awal berdirinya pondok pesantren dikenal sebagai lembaga pengkaderan ulama, tempat pengajaran ilmu agama, dan memelihara tradisi Islam. Fungsi ini semakin berkembang akibat tuntutan pembangunan nasional yang mengharuskan pesantren terlibat di dalamnya.
Kini, di abad ke-21, sebagaimana disebut orang abad milenium, peran pondok pesantren bukan saja sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai lembaga keagamaan dan lembaga sosial. Peran pesantren pun melebar menjadi agen perubahan dan pembangunan masyarakat. Oleh karena itu, tidak heran bila sekarang, pemerintah atau lembaga sosial kemasyarakatan menginginkan pondok pesantren menjadi pusat pemberdayaan masyarakat, melalui berbagai kegiatan yang sangat menunjang untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang tinggi.
Menjawab tantangan tersebut, Yayasan Al Hut Bina Insani dibawah koordinasi DPD LDII Kota Samarinda Kaltim telah merintis pendirikan Ponpes Aziziyah di Jl. Bugis Mugirejo, Samarinda, menyusul pesantren yang telah ada, yaitu Pondok Pesantren Nurul Islam yang terletak di Jl. Wolter Monginsidi RT 22 No. 17 Samarinda.
Ponpes Aziziyah menempati lahan seluas 8000 m2 yang saat ini pembangunannya masih terus berlangsung. “Kami menganggarkan untuk pembangunan masjid saja sebesar Rp 3,8 miliar. Dari total biaya yang kami anggarkan tersebut, modal sendiri sebesar Rp 850 juta. Kita juga memperoleh bantuan dari Walikota sebesar Rp 125 juta, disamping dari Wakil Walikota, dari Binsos, dan dari para donatur lainnya,” ujar Ketua DPD LDII Samarinda, Sutamsis, kepada NUANSA.
Pondok pesantren yang nantinya akan dibuka untuk umum ini telah merancang materi pengajian mulai dari hadits kutubussitah, seperti Shohih Muslim, Shohih Buhori, Sunan Nasai, Sunan Abi Dawud, Sunan Tirmidzi, Ibnu Majjah, dll.
Di tengah terpaan arus globalisasi, para pakar ramai menyatakan bahwa dunia akan semakin kompleks dan saling ketergantungan. Dikatakan pula bahwa perubahan yang akan terjadi dalam bentuk non-linear, tidak bersambung, dan tidak bisa diramalkan. Masa depan merupakan suatu ketidaksinambungan. Kita memerlukan pemikiran ulang dan rekayasa ulang terhadap masa depan yang akan dilewati. Kita berani tampil dengan pemikiran yang terbuka dan meninggalkan cara-cara lama yang tidak produktif. The road stop here where we go next? Semua pernyataan tersebut menggambarkan bahwa dunia akan kekurangsiapan dan sekaligus sebagai dorongan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi.
Fenomena globalisasi banyak melahirkan sifat individualisme dan pola hidup materialistik yang kian mengental. Di sinilah keunikan pondok pesantren masih konsisten dengan menyuguhkan suatu sistem pendidikan yang mampu menjembatani kebutuhan fisik (jasmani) dan kebutuhan mental spiritual (rohani) manusia.
Eksistensi pondok pesantren dalam menyikapi perkembangan zaman, tentunya memiliki komitmen untuk tetap menyuguhkan pola pendidikan yang mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang handal. Kekuatan otak (berpikir), hati (keimanan) dan tangan (keterampilan), merupakan modal utama untuk membentuk pribadi santri yang mampu menyeimbangi perkembangan zaman. Berbagai kegiatan keterampilan dalam bentuk pelatihan
Dindaa Dunkaa (25/10/2019 04:02)
Baguuuuuuuuuuus🤩 tempat mencari ilmu agama
Umar Said (08/09/2019 09:32)
Masjid nya cukup luas, air nya cukup, ada kamar tamu nya.
Parkir memadai.
Muhammad Aziz (09/06/2019 05:36)
Cocok sam kehobianku main bola
Oggy Fachruddin (18/05/2018 00:25)
Selain fasilitas belajar mengajar ilmu dunia/akhirat,banyak lg fasilitas penunjang lainnya, salahsatunya lapangan sepak bola yg luas
alex haryanto (22/01/2017 11:49)
Nex
M. Hardian Noor (23/11/2016 10:53)
Pondok pesantren yang terkenal di Samarinda pernah di kunjungi ibu Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial RI
Nasofa Channel (18/05/2018 00:25)
Selain fasilitas belajar mengajar ilmu dunia/akhirat,banyak lg fasilitas penunjang lainnya, salahsatunya lapangan sepak bola yg luas
Hoeda Alfarizy (18/04/2018 21:32)
Tempat yang cocok banget buat nambah ilmu agama...
Ada sekolahnya juga lho!!
Keren pokoknya!!
Iroel Sengata (24/01/2018 04:55)
Pondok gudang ilmu agama.. Cocok utk pelajar smp. Sma
Abdul Basid (17/08/2018 00:25)
Indah nyaman aman 😂
oggy fachruddin (18/05/2018 00:25)
Selain fasilitas belajar mengajar ilmu dunia/akhirat,banyak lg fasilitas penunjang lainnya, salahsatunya lapangan sepak bola yg luas
rijal fauzi (13/05/2018 14:30)
Ada boarding schoolnya SMP, SMA dan TK PAUD
Aloysia Marsha Jihad (22/04/2018 17:03)
Mesjidnya bagus dan anak pondoknya ramah
Nur Hasyim (11/04/2018 13:20)
Masjid Paling Nyaman untuk singgah Sholat
Agus Wachid (02/03/2018 22:34)
Bagus
Gagar tenan (02/03/2018 16:14)
Sangat mengesankan penuh kebarokahan
Margono Sby (22/01/2018 15:56)
Luas, indah, nyaman bersahaja damai dan menyenangkan
354 Berlian (10/09/2017 18:49)
Cukup menyejukkan hati..
Magfrian Syah (01/06/2017 02:59)
Pondok pesantren
Riska Kurnia (02/03/2017 15:35)
Habis dari situ
Adennis Bella (19/02/2017 09:58)
Aku sk ngaji d sni
Kozan Maestro (13/02/2017 16:07)
Ponpes Al-Aziziyah pasti barokah
Ismanto Alba (12/02/2017 00:08)
karena disini banyak yang ngaji