Komentar :
Sitti Rahmania (08/06/2018 21:33)
Pertama kali berkunjung, hanya dilayani satpam dan diminta mengisi Buku Daftar Pengunjung. Buku-buku di perpustakaannya tidak lengkap, bahkan pengunjung kebanyakan datang untuk menikmati wifi atau membaca buku yang tidak berhubungan dengan pers. Selain itu, penjagaan arsip tidak ketat sehingga rawan pencurian. Saya naik ke lantai bagian arsip, tidak ada penjaga sehingga bisa lalu-lalang melihat dari satu ruang ke ruang lain. Museum sangat sepi dan ada beberapa ruang yang minim fungsi, sehingga ada perasaan horor ketika berjalan-jalan sendiri mengelilingi museum di lantai atas.
Saeful Bahri (02/05/2018 19:41)
Museum pers nasional ini merupakan salah satu bukti perjalanan dunia pers Indonesia. Museum ini memiliki banyak koleksi. Lokasinya sangat bagus. Instagramable. Museum pers nasional ini terbuka untuk umum. Sangat cocok dijadikan sebagai destinasi berwisata dan edukasi. Jaya pers Indonesia 👍👍
Nur Syamsiyah (14/03/2018 13:37)
Tidak terlalu banyak yang bisa dilihat di tempat ini. Namun dalam beberapa kesempatan ada pameran fotografi yang sedang digelar. Di sini terdapat beberapa surat kabar lama bahkan yang berbahasa belanda. Biaya masuknya gratis dan kita akan mendapatkan buku panduan secara gratis pula hanya dengan mengisi buku tamu.
Luluk D Firda (10/03/2018 09:41)
Salah satu bangunan bersejarah di Kota Solo/Surakarta. Banyak koleksi benda-benda pers dari masa ke masa, serta koleksi majalah, buletin, dan koran dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, mulai dari terbitan pertama, zaman sebelum kemerdekaan dengan menggunakan ejaan lama hingga yang terbit di masa sekarang.
Untuk menjaga keutuhan dan kelestarian terbitan lama, dilakukan proses digitalisasi sehingga majalah, buletin, dan koran tersebut tetap tersimpan rapi dan tetap dapat dibaca dalam bentuk file di komputer yang disediakan, serta dapat diakses melalui QR code scanner.
Tersedia perpustakaan di lantai 2 dengan beragam koleksi buku, namun masih terbatas koleksi buku berbahasa Indonesia serta perlu ditingkatkan ragam jenis bukunya.
Terdapat pula ruang serba guna di lantai dasar, yang bisa digunakan untuk pameran, seminar, maupun kegiatan lainnya.
De Jong Java (10/03/2018 07:52)
histotic building
Muhammad Shulhan (10/01/2018 12:11)
Never been here but Google Maps keep asking me to review this place.
Anditha sari (27/08/2017 06:21)
Tempat ini sebagai sejarah pers di solo dan Indonesia pada umumnya.kalo ingin tau surat kabar dan radio jaman dulu disini tempatnya
Tika Aswiya (12/03/2017 08:07)
salah satu museum yang perlu dikunjungi bagi "pecinta museum", seingat saya masuknya gratis, cuma nulis nama di buku daftar tamu, langsung bisa lihat2 koleksi nya.mantap.