Komentar :
PT. Nusantara Tour & Trevel (02/12/2015 10:50)
Bagaikan berlian yang berbinar, seperti itulah pesona bawah laut yang ditawarkan oleh Raja Ampat yang terletak di Papua Barat. Pulau ini tak pernah gagal mengundang minat para wisatawan untuk tak sekedar melihat keindahan pulaunya saja, namun yang dinanti-nanti adalah bisa merasakan diving ataupun snorkeling di tempat ini. Menurut berbagai sumber, Perairan Kepulauan Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh belahan dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini karena diperkaya dengan 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, dan 700 jenis moluska ada di sini. Dan menurut laporan The Nature Conservancy dan Conservation International, terdapat sekitar 75% spesies laut dunia tinggal di pulau yang menakjubkan ini. Oleh sebab itu Raja Ampat disebut juga sebagai pulau yang kaya akan biota lautnya.
Untuk sampai ke pulau ini, bila Anda menggunakan pesawat terlebih dahulu Anda menuju kota Sorong. Sesampai di Sorong, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Waisai yang merupakan ibu kota Kabupaten Raja Ampat di Pulau Waigeo dengan menggunakan transportasi angkutan laut seperti Kapal Ferry Marina Express, Kapal Ave Maria. Untuk Kapal Ferry sendiri hanya menyediakan 1 kali keberangkatan setiap harinya, yaitu pukul 14.00 waktu setempat. Dan untuk keberangkatan Kapal Ave Maria biasanya berangkat dalam rentang waktu 1-2 jam setelah keberangkatan Ferry Marina Express. Atau Anda bisa juga menyewa speedboat dari Pelabuhan Rakyat, kota Sorong.
Saat ini memang sangat terbatas untuk akomodasi dari Waisai menuju obyek wisata di sekitar Raja Ampat, namun dalam upayanya pemerintah setempat berusaha untuk memfasilitasi transportasi yang rutin dan efisien dari Waisai menuju objek-objek wisata yang menjadi destinasi setiap pengunjung Raja Ampat. Dan apa yang menyebabkan transportasi menuju ke Raja Ampat mahal?. Hal ini dikarenakan harga BBM yang tergolong cukup mahal dengan kisaran harga perliternya mencapai Rp. 10.000, sehingga biaya untuk menggunakan transportasi air seperti speedboat menjadi mahal.