Komentar :
Dwi AGASTYA P. (16/05/2018 12:20)
Nice
Kemal Ardhi (08/05/2018 22:00)
many beautifull things
Ageng Budi (05/04/2018 06:30)
Melayani cash/kredit motor honda
b prast (19/02/2018 07:29)
Beli motor Honda ya di Eka Bi
fitri kholifah (11/02/2018 10:49)
Jam nya klai hri minggu tlg d tmbh stiap mau service slalu udh penuh
Lucifer Haterz (14/01/2018 17:02)
Palayan buruk...
Motor kiriman lama..
Stnk juga lama...
Jaket pemberian juga lama
Kartu servise lama...
Di telpon, di sms gak ada tanggapan.
Idrus Sukri (18/04/2017 02:25)
Nice service
ExSalQr (15/12/2017 14:06)
pelayanannya sangatlah ramah dan memuaskan
Kasiadi Alfatah (25/09/2017 01:51)
Salam 1 hati.. selamat pagi.. salam sukses utk semuanya...
Sutrisno Sutrisno (26/07/2017 12:13)
Mengapa scopy indent sampai berbulan
BSB Andromeda (06/06/2017 08:33)
Untuk pelayanan ramah, fasilitas ruang tunggu nyaman, bersih, bisa langsung lihat proses service di balik kaca, ada tempat selfie.
Tita Cute (03/06/2017 04:26)
Pelayanan Ramah
Moh Luthfi (31/05/2017 09:19)
Tempat enjoy & rileks
Hendrik Madya (10/03/2017 15:14)
Saya teknisi ahass di sini
Mochamad Abdullah (14/02/2017 05:27)
Deler resmi honda motor
Fajar Nugroho (19/07/2016 16:32)
Pelayanan memuaskan
Achmad Salim (26/01/2016 10:33)
Janji survey sdh ditunggu dari jam 3 syarat disiapkan ga datang,salesnya bilang masih dijalan surveyornya katanya mau telpon..sungguh mengecewakan
basuki achmad (11/01/2016 07:37)
Antrian waktu servis tidak terlalu banyak dan penanganan cepat plus cuci habis di servis
Whendy Octaviant H.A (02/09/2015 08:33)
Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”. Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber penghidupan.
Disamping istilah profesionalisme, ada istilah yaitu profesi. Profesi sering kita artikan dengan “pekerjaan” atau “job” kita sehari-hari. Tetapi dalam kata profession yang berasal dari perbendaharaan Angglo Saxon tidak hanya terkandung pengertian “pekerjaan” saja. Profesi mengharuskan tidak hanya pengetahuan dan keahlian khusus melalui persiapan dan latihan, tetapi dalam arti “profession” terpaku juga suatu “panggilan”.
Dengan begitu, maka arti “profession” mengandung dua unsur. Pertama unsure keahlian dan kedua unsur panggilan. Sehingga seorang “profesional” harus memadukan dalam diri pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya, dan juga kematangan etik. Penguasaan teknik saja tidak membuat seseorang menjadi “profesional”. Kedua-duanya harus menyatu.
Berkaitan dengan profesionalisme ini ada dua pokok yang menarik perhatian dari keterangan ENCYCLOPEDIA-NYA PROF, TALCOTT PARSONS mengenai profesi dan profesionalisme itu.
PERTAMA ialah bahwa manusia-manusia profesional tidak dapat di golongkan sebagai kelompok “kapitalis” atau kelompok “kaum buruh”. Juga tidak dapat dimasukkan sebagai kelompok “administrator” atau “birokrat”.
KEDUA ialah : bahwa manusia-manusia profesional merupakan suatu kelompok tersendiri, yang bertugas memutarkan roda perusahaan, dengan suatu leadershipstatus. Jelasnya mereka merupakan lapisan kepemimpinan dalam memutarkan roda perusahaan itu. Kepemimpinan di segala tingkat, mulai dari atasan, melalui yang menengah sampai ke bawah.
Profesionalisme merupakan suatu proses yang tidak dapat di tahan-tahan dalam perkembangan dunia perusahaan modern dewasa ini. PARSONS tidak tahu arah lanjut proses profesionalisasi itu nantinya, tapi menurutnya, bahwa keseluruhan kompleks profesionalisme itu tidak hanya tampil kedepan sebagai sesuatu yang terkemuka, melainkan juga sudah mulai mendominasi situasi sekarang.
Dalam perkembangannya perlu diingat, bahwa profesionalisme mengandung dua unsur, yaitu unsur keahlian dan unsur panggilan, unsur kecakapan teknik dan kematangan etik, unsur akal dan unsur moral. Dan kedua-duanya itulah merupakan kebulatan unsur kepemimpinan. Dengan demikian, jika berbicara Tentang profesionalisme tidak dapat kita lepaskan dari masalah kepemimpinan dalam arti yang luas.