Komentar :
gaplek's wonogiri (28/04/2018 14:38)
Kereeeen
Panji Tp (04/04/2018 03:03)
Belanja hemat.
Pada tanggal 27 Juni 1999, PT. Alfa Mitramart Utama didirikan oleh PT. Alfa Retailindo, Tbk dan PT. Lancar Distrindo. Toko pertamanya dengan nama Alfa Minimart didirikan pada tanggal 18 Oktober 1999 di Jl. Beringin Raya, Karawaci, Tangerang.
Pada tanggal 1 Agustus 2002, kepemilikan PT. Alfa Mitramart Utama beralih ke PT. Sumber Alfaria Trijaya yang sahamnya dimiliki oleh HM Sampoerna (70%) dan PT. Sigmantara Alfindo (30%).
Mulai tanggal 1 Januari 2003, Alfa Minimart berubah menjadi Alfamart. Pada bulan Januari 2009, PT. Sumber Alfaria Trijaya menggelar penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Saat ini, kantor pusat Alfamart serta gerai flagship-nya di Jabodetabek berada di Jl. MH. Thamrin No. 9, Cikokol, Tangerang.
Pada Juli 2016 Alfamart menjajaki kerja sama dengan PT Food Station untuk menyalurkan beras pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pemerintah DKI Jakarta ke gerai-gerai Alfamart. [9] Di bulan Oktober Gubernur DKI, Basuki Tjahya Purnama, menandatangani Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 140/2016 yang berisi bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui PT Food Station Tjipinang Jaya menunjuk gerai Alfamart menjadi distributor beras merek Food Station (FS) bagi pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta. [10] Kebijakan ini dibingkai menjadi dua versi tulisan media dimana versi dukungan menulis sebagai "Ahok Jual Beras Murah di Minimarket"[11] [12] dan versi kritik "Ahok Paksa Beli Beras di Alfamart" [13].
Beras yang akan diberikan tiap bulan itu akan dikelola oleh Dinas KPKP bekerja sama dengan BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya. [14]Dimana setiap pegawai dan anggota keluarganya masing-masing akan mendapatkan lima kilogram beras dan diambil dari dana tunjangan kinerja daerah (TKD) atau dipotong dari TKD sebesar Rp 13 ribu/kg dengan voucher yang dapat digunakan untuk membeli beras kelas pandan wangi di jaringan pasar Alfamart. [14] Pada bulan September 2016 program ini masuk masa sosialisasi walaupun beberapa bulan berjalan di lingkungan pegawai Dinas KPKP. [14] Pegawai mengkritik bahwa program tidak memberi nilai tambah bagi pegawai, karena uang mereka dipotong untuk beli beras tersebut. Pegawai mengaku program ini tidak ada manfaatnya, karena tidak bebas memilih pasar maupun berasnya. [14] Program ini tampaknya menjadi lanjutan dari gagasan di tahun 2013 mengenai voucher untuk beras untuk menekan inflasi, namun berbeda dengan gagasan awal dimana penyalur adalah PD Pasar Jaya, walaupun Alfamart telah disebutkan sebagai alternatif apabila tidak ada gudang. [15] [16] Program ini dikritik bermuatan politis oleh Fraksi Gerindra karena diluncurkan mendekati pemilihan gubernur 2017, kritik lain adalah kecurigaan program muncul akibat timbal balik dari pemberian bus wisata oleh Alfamart senilai 3,6 milyar pada bulan Juni 2015. [17] [18] Bis sumbangan ini, seperti beberapa bus lainnya diberitakan mengalami kendala operasional dikarenakan faktor teknis yang tidak sesuai dengan persyaratan dinas perhubungan. [19]
Gubug Griyos (14/12/2017 14:48)
Berhenti belanja....
ilyas boggel (04/07/2017 10:38)
Toserba