Komentar :
Arif Askhanuddin (09/02/2018 01:52)
Semoga di masjid ini melahirkan pimpinan bangsa yang baik. Dan membangun gedung ini diterima amal jariahnya. Aamiin
Ichwan Riyanto (07/02/2018 11:09)
Masjid "Darul Hikmah" nama lainnya adalah Mesjid Duwur (bahasa Jawa) yang artinya Masjid Tinggi. Mengapa ?, karena dari sejak awal dibangun masjid tersebut berlantai 2. Dengan demikian akan tampak bangunan masjid tersebut kelihatan menjulang tinggi dibandingkan dengan masjid-masjid yang lain.
Bangunan yang tampak saat ini ( tahun 2017) merupakan hasil rehab dari bangunan yang lama. Bangunan yang asli memiliki anak tangga di dua sisi di halaman depan, sisi utara dan sisi selatan. Dengan anak tangga itulah jamaah dapat naik ke lantai 2. Sesampainya di lantai 2 akan terlihat ruangan dibagi 2, ruang barat dan ruang timur. Ruang yang barat adalah rusng utama memiliki 3 pintu untuk akses keluar-masuk. Pintu-pintu tersebut selalu terkunci, dan baru dibuka ketika akan digunakan untuk sholat berjamah 5 waktu. Bangunan ruang sisi timur di lantai 2 dibiarkan tak berpintu. Dengan demikian setiap orang yang akan melaksanakan sholat saat sholat berjamaah setelah selesai , maka tidak dapat masuk ke ruang sisi barat karena akan selalu dikunci.
Lantai 2 sisi barat menggunakan lantai papan kayu jati yang ditopang konstruksi baja. Ini bisa diliihat bila kita berada di ruang pertemuan yang letaknya tepat berada dibawah ruang atas sisi barat tersebut. Penulis yang saat ini (2017) berusia 53 tahun adalah remaja masjid disana saat itu. Ketika itu penulis masih berusia sebaya anak kelas 2 di SD, bangunan sudah seperti itu. Namanya anak kecil, saat menjelang atau selesai sholat sering berlarian di ruang atas yang akan membangkitkan suara " dung .. dung ... dung ... !!". Tentu saja saat itu sering ditegur oleh bapak-bapak karena hanya membuat gaduh. Sampai saat ini keberadaan lantai kayu jati tetap dipertahankan, begitu juga ruang bawahnya yang dipakai untuk ruang pertemuan juga masih ada.
Juga saat belum direhab, dahulu ada dua menara di sisi utara dan di sisi selatan. Bila kita berada di menara itu kita dapat melihat ke luar dengan bebas, karena ada beberapa lubang lebar disana, yang kira-kira saja untuk mengeluarkan suara adzan saat Muadzinmengumandangkannya.
Ahmad Yasin (09/07/2017 23:12)
Masjid bersejarah di Ponorogo. Salah satu masjid Muhammadiyah tertua.
Adi Prasetyo (29/06/2017 08:04)
Nyunnah
Wahid Arief Kurniawan (05/06/2017 13:34)
Taraweh
wildan maulana (21/03/2017 03:33)
Nyaman
Yanuar M (07/03/2017 11:55)
Masjid Muhammadiyah. Bersih. Nyaman