Komentar :
Wilma Silahooij (24/07/2020 15:57)
Tempat parkir luas, ruangan ibadah ber-AC
Endro Raharjo (30/05/2020 23:45)
Historic building
Rovallgio Lucky (18/02/2020 03:53)
Ibadah hanya satu kali pukul 7.30, ibadah PA / Sekolah Minggu juga di waktu yang sama
Anggi Sorta Ulina Limbong (20/01/2020 08:10)
Ibadah pagi jam 7.30
Tepat waktu
Parkir luas
Kyuel Kyuel (12/06/2019 04:02)
Gereja jaman belanda yg masih kokoh berdiri...
Nyaman banget saat ibadah..,
Bisa focus jadinya...
Bambang Sasmito (30/05/2019 06:19)
Nice place
Anik Lailatul Muniroh (28/11/2018 02:51)
Gereja ini terhitung sebagai gereja tertua di Pasuruan. Meskipun telah mengalami renovasi (akibat kerusuhan dgn terbakarnya gereja) tapi langgam kolonial masih terasa jika dilihat dr arsitekturnya. Gereja ini memiliki halaman yg cukup luas, ruang ibadat yg rapi dan sejuk, serta penjaga yg ramah. Penanda bahwa gereja ini dibangun pada masa kolonial ditandai dgn prasasti marmer yg menempel di dinding bagian luar gereja serta plakat peresmian renovasi oleh Gus Dur (yg saat itu menjadi presiden). Dokumen2 penting dan benda2 histori sudah tidak ada karena ikut dilahap si jago merah.
Cak Ali (11/11/2019 09:40)
Salah situs budaya religi dgn arsitektur bangunan masa kolonial Belanda
Medico Machita (13/09/2019 14:40)
Tempatnya bersih, bangunan lama juga, jadi berasa balik ke zaman Belanda
Elva Nelviyani (03/09/2019 03:01)
Gereja ini punya sejarah yang menarik. Nyaman beribadah di sini. Jemaatnya juga ramah.
Jemmy Constancius (14/06/2019 11:12)
Gereja bersejarah sejak zaman belanda.
Timotius Jason (17/12/2018 05:55)
Bangunan kuno khas kolonial, tetap cantik dan cukup sering diperbaharui
Pieya HD (05/03/2018 16:35)
Tmptnya bagus...
Rudy Hermansjah Tahir (02/12/2017 09:11)
Sejarah GBIP Pniel
Gereja ini diresmikan pada 15 November 1829 dengan nama De Protestantse Kerk te Pasoeroean. Pemerintah Hindia Belanda mendirikan gereja ini untuk mengakomodasi umat Kristen Protestan di Pasuruan. Kota ini semakin berkembang akibat digulirkan Undang-Undang Gula dan Undang-Undang Agraria Tahun 1830, yang memberikan izin semakin luas perusahaan swasta Eropa menanamkan investasinya di Hindia Belanda. Seiring itu pula, semakin banyak orang Belanda dan Eropa yang tinggal di Hindia Belanda, termasuk Kota Pasuruan.
Pada tahun 1854, bangunan gereja ini mengalamim kerusakan, dan selanjutnya diperbaiki kembali. Setelah selesai, gereja ini diresmikan pada 15 Agustus 1855.
( Sumber : Situs Budaya. Id - sejarah Gpib )
John Leirissa (18/01/2017 21:02)
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat "PNIEL" di Pasuruan.
KMJ - Ketua Majelis Jemaat (2015) :
Pdt. Ny. VINNY WIBOWO - TANAMAL, S.Th.
Lokasi tepat.