Komentar :
nyoee nisa (11/05/2018 03:41)
Sipp
Fatkhur Rochman (04/04/2018 09:25)
Untuk menambah kehangatan tubuh di pagi hari
Ahmad Arip (04/02/2018 00:40)
Mampir lur
Christnamurti Soekotjo (04/01/2018 08:10)
Murah, empuk, gurih dan asyik duduk2 lesehan ditrotoar jalan yang nyaman. Buka dari jam 04.00 s/d 07.00
Agus Wowok (22/11/2017 23:04)
Jadah bakarnya mak nyosss , kopinya betul betul nikmat .. buka pagi rame orang kumpul kumpul.
Ichwan Riyanto (19/07/2017 23:20)
Jadah adalah makanan khas dari Jawa yang dibuat dari ketan. Cara memasaknya seperti menanak nasi, hanya saja ada parutan kelapa muda dan garam didalamnya. Setelah matang, ketan dalam keadaan panas segera ditetel (bahasa Jawa) yang artinya ditekan-tekan dengan alat semacam tongkat dengan tujuan jadah menjadi semakin liat. Kemudian diratakan sedemikian rupa sehingga ketebalannya 1,5~2cm. Berikutnya, setelah agak dingin dilakukan pemotongan dengan cara membuat garis-garis menggunakan pisau sampai menembus ke dasarnya dengan tujuan bentuk potongan-potongan 3cmX5cm atau menurut selera. Dengan demikian setelah selesai melakukan pemotongan, jadah segera dapat diambil satu-persatu dan langsung memakannya, atau bagi yang suka jadah yang lebih enak lagi dapat melakukan pembakaran diatas bara api. Inilah yang dinamakan "Jadah Bakar", yang akan terasa lebih nikmat bila ditemani minuman kopi, kopi susu atau juga teh panas. Daripada repot membuatnya, langsung saja datang ke 'Jadah Bakar Pak Yanto. Disana sudah disediakan bersama dengan minuman panas tersebut. Jadah Bakar Pak Yanto mulai buka sekitar 04.30, dan akan tutup sekitar jam 06.30. Kadang tutupnya lebih awal karena jadah bakarnya telah habis.
Disitu merupakan tempat berkumpulnya bapak-bapak pensiunan dari beberapa kantor pemerintah. Ada orang biasa, pejabat aktif pemerintah/swasta, pensiunan kepala sekolah, pensiunan kepala kantor ini-kantor itu, bahkan beberapa kali dapat dijumpai salah satu mantan bupati Nganjuk juga gemar mampir ke jadah bakar pak Yanto.
Namun, bila semuanya sudah berkumpul, maka para komunitas jadah bakar yang didominasi bapak-bapak berusia 50an tahun keatas tersebut, mereka akan menanggalkan jabatan-jabatan yang sedang atau masih disandangnya. Maka yang terjadi adalah obrolan asyik diantara mereka dengan berbagai bahan obrolan. Tak jarang terjadi senda-gurau diantaranya, sampai-sampai terjadi saling adu argumentasi dengan versinya masing-masing disertai gelak tawa karena ada salah satunya menjadi bahan obrolan karena sesuatu hal yang menarik.
Pak Yanto bertugas membakar jadah sampai didapat pembakaran yang cukup lalu mengangkatnya, sementara itu saudara ipar perempuannya melayani membuatkan minuman kopi, kopi susu dan teh panas. Kadangkala membungkus jadah bakar dengan daun pisang bila ada pembeli yang memerlukannya untuk dibawa pulang.
Saat ini, Juli 2017 harga jadah bakarnya Rp 1.000/biji, sedangkan minuman panas rata-rata Rp 2.000/gelas. Kiranya juga perlu diketahui, mulai buka pak Yanto akan terus-menerus membakar jadahnya. Nah, bila pak Yanto sudah tak lagi mengibas-ngibaskan kibasnya diatas bara api, dijamin jadahnya telah HABIS !!.
SELAMAT MENIKMATI JADAH BAKAR PAK YANTO !!! ENAAAK... JOSS !!
mochammad sujarwo (01/07/2017 03:51)
Lesehan jalanan ini sudah cukup lama diminati masyarakat... Ada pesan moral yang terkandung di setiap gigitan 'jadah' (jajanan lokal yg terbuat dari ketan_ada yg menyebut dg nama 'uli_ketan' atau 'tetel') yakni: jangan pernah melupakan keserhanaan dan kesahajaan!
Pak Yanto dan keluarga,
Terima kasih untuk setiap tutur nasihatmu... terima kasih untuk setiap keramahan dan guyup rukun yg selalu tersaji di situ...