Komentar :
ilna bryan (27/02/2018 02:16)
Sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran fullday dengan meminimalisir adanya jam kosong pada kegiatan belajar sehari-hari. Sebagai sekolah penerima gelar Adiwiyata, sekolah ini memiliki halaman dan lingkungan yang hijau dan asri. Meskipun di dalam kelasnya tidak ada AC, namun ruang kelas sudah terasa sejuk karena kerindangan pepohonan di luar kelas. Sehingga para siswa dapat belajar dengan nyaman. Tidak heran jika banyak siswa-siswi SMAN 1 Kota Mojokerto ini menjadi juara di berbagai kompetisi di luar sekolah baik di tingkat kota, propinsi, maupun nasional seperti Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar yang diadakan tiap tahunnya.
ARYO BAGUS P (27/01/2018 01:04)
semoga sekolahmya mengadakan acara besar-besaran untuk mencontoh sekolah yang lain amin ........
tri didy (11/01/2018 02:39)
Sekolah terbaik
Randy (11/09/2017 09:03)
radar_mojokertoKurang Dana, SMAN Buru Sumbangan
Kekurangan anggaran pelaksanaan pendidikan tingkat SMA di Kota Mojokerto. Mereka terpaksa berburu sumbangan dari wali murid. Hasil sumbangan yang diinisiasi Komite Sekolah itu sedianya untuk belanja komputer, honor guru tidak tetap (GTT), dan keperluan kegiatan ekstrakurikuler.
Namun, dalam perkembangannya, kebijakan itu menuai reaksi wali murid. Mereka mengeluhkan sumbangan sebesar Rp 1,4 juta per siswa. Tarikan itu dinilai memberatkan. Terlebih, saat ini siswa kota sudah membayar SPP karena tidak ada lagi program pendidikan gratis pasca diambil alih provinsi.
BD, salah satu wali murid SMAN 1 Kota Mojokerto misalnya. Jumat (8/9) lalu, dia menyatakan, pihak komite sekolah mengundang rapat wali murid pada Rabu (30/8) lalu. Masing-masing diberikan surat pernyataan untuk membayar sejumlah uang sumbangan. ’’Katanya untuk kepentingan sekolahan. Kalau tidak salah, disuruh membayar satu anak itu Rp 1,4 juta,’’ ujarnya.
Menurutnya, sumbangan tersebut di luar dari pembayaran iuran SPP bulan sebesar Rp 95 ribu per siswa. Dia menyatakan, dana bisa dibayar dengan diangsur atau langsung dilunasi sekaligus. Menurutnya, dana sumbangan yang terkumpul diperuntukkan membeli komputer. ’’Karena sekolah terkendala dana,’’ ujarnya.
Dia juga menanyakan legalitas dari penarikan sumbangan tersebut.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Kota Mojokerto, Surhariyono, membenarkan jika pihak komite melakukan penggalangan dana yang disebut sebagai sumbangan pastisipasi masyarakat. Namun, besaran Rp 1,4 juta hanya untuk kebutuhan ideal sekolah. Sedangkan wali murid bisa membayar sesuai dengan kemampuan. ’’Sumbangan itu sukarela. Baik waktu dan jumlah tidak ditentukan,’’ ujarnya.
Oleh sebab itu, setiap orang tua diberikan surat pernyataan untuk mengisi kolom besaran dana sesuai dengan kemampuan masing-masing. Suhariyono menyatakan, pembayarannya juga bisa dilakukan dengan cara diangsur. ’’Bagi siswa yang tidak mampu juga tidak ada masalah kalau tidak menyumbang,’’ ulasnya.
@rizal_amrulloh
#sumbangan
#kurangdana
#honorgtt
#jawapos
#radarmojokerto
Sri Utami Eganingrum (12/07/2017 11:27)
Diese Schule war gut. Aber heute Tage ist die Schule nicht mehr so gut.
Ervella Vonny (17/09/2017 05:25)
Sekolah tercinta
Egga 9095 (12/07/2017 11:27)
Diese Schule war gut. Aber heute Tage ist die Schule nicht mehr so gut.
moh yusri (08/02/2017 06:03)
Siswa nya kurang berprestasi
nofan kei (15/01/2017 06:35)
Sekolah Yang Berprestasi, Mendapat Penghargaan Sebagai Sekolah Adiwiyata - Peduli Lingkungan
Denis Witwiki (17/09/2015 05:43)
Lumayan, jauh dr batu
Sayroji Ahmad (17/12/2013 08:54)
DI SMAN1 SURABAYA jl wijaya kusuma 48 surabaya