PetaLokasi.org

Direktori Lokasi di Indonesia

Monumen Sedati

Mojokerto, Kabupaten, Jawa Timur
Klasifikasi: Area Publik
Alamat: Ngoro, Mojokerto, East Java 61385, Indonesia
Rating: 4.00

Komentar :

Sugiyanto Sugi (29/12/2017 04:18)
Kondisi Monumen Sedati di akhir tahun 2017 ,terlihat terawat , ada pengecatan ulang dan dibangunnya jembatan menuju Monumen.
Sekilas informasi dari saudara Joehan Nafiq tentang latar belakang pembangunan monumen Sedati ini.
Patung pejuang kemerdekaan berdiri di sekitar pertigaan Ngoro Indutrial Park (NIP). Penanda peristiwa masa revolusi itu merupakan salah satu monumen terbaik di Kabupaten Mojokerto karena bentuknya berbeda dengan bentuk monumen yang sering kita lihat hanya berupa tugu berbentuk peluru. Namun sayang tidak banyak yang tahu mengapa minumen itu didirikan !!

Suatu hari di bulan Pebruari 1949, satu kompi pasukan dibawah pimpinan Kapten Budiman Sumantri membuat barikade. Kompi Budiman merupakan bagian dari kesatuan tempur Batalyon Bambang Yuwono (BY) yang saat itu ditempatkan di wilayah Ngoro-Mojosari. Kompi itu menggunakan bekas bangunan Pabrik Gula Sedati sebagai markasnya. Misi sebenarnya dari batlayon BY adalah masuk ke wilayah Sidoarjo dengan sasaran akhir bersama kesatuan perjuangan lainnya merebut Surabaya. Namun misi itu terhalang oleh kuatnya penjagaan lawan di jembatan Ngerame, Tanjangrono maupun jembatan porong. Sedangkan masuk ke Sidoarjo dengan cara menyeberangi Kali Porong juga riskan karena airnya besar pada saat musim hujan saat itu.

Kompi Budiman membuat barikade di jalan raya yang menghubungkan Sedati dengan Japanan yang saat itu dikuasai musuh. Barikade itu dibuat dengan cara menebang pohon-pohon dan meletakkannya melintang di jalanan, bebatuan atau benda apa saja yang dapat menghambat pergerakan lawan. Barikade harus dibuat sebab beberapa hari sebelumnya terjadi pertempuran sporadis di desa Jedong. Setelah kejadian itu kemungkinan serdadu Belanda akan melakukan pembersihan dan berusaha menguasai Sedari.

Tidak lama setelah barikade terpasang, sekira pukul 10.00 mulai terlihat gerakan pasukan musuh. Sebuah brencarrier berjalan pelan disertai formasi pasukan agak jauh dibelakangnya. Kendaraan tempur itu merupakan pembuka jalan untuk serangan lebih besar. Barikade yang dipasang para pejuang cukup efektif menghambat laju lawan. Kedatangan panser ringan itu segera disambut dengan tembakan pejuang. Sebuah upaya yang kurang efektif sebab jarak kendaraan itu masih diluar jarak tembak efektif. Namun hujan peluru itu cukup mengagetkan lawan.

Beberapa hari berselang sejak peristiwa itu, tepatnya tanggal 11 Pebruari, gerakan pasukan lawan kembali terlihat. Sebelum masuk ke wilayah Sedati, mereka sudah melepaskan tembakan meriam terlebih dahulu. Kedudukan pejuang menjadi porak poranda karena masing masing berusaha menyelamatkan diri tanpa menghiraukan formasi pasukannya. Setelah peluru meriam dan mortier berhenti, tank.dan panser bergerak masuk ke Sedati. Perlawanan sporadis dilakukan menyambut datangnya lawan. Namun perlawanan itu tak banyak berarti karena formasi pejuang sudah porak poranda. Pada hari itu Sedati jatuh ke tangan Belanda. Tidak lama kemudian Mojosari juga berhasil dikuasai tentara belanda.

Rupanya Sedati dan Mojosari memang menjadi target serangan lawan. Dari kedua daerah itu kemudian dilakukan serangan besar-besaran terhadap kedudukan pejuang di daerah Kutorejo. Pasukan Belanda menyerang dari berbagai arah. Kedudukan pasukan republik yang tergabung dalam Pasukan Komando Hayam Wuruk terjepit. Pertempuran terjadi sejak pagi hingga malam pada tanggal 12 Pebruari 1949.

Jika saja waktu itu Sedati bisa dipertahankan tentu para pejuang masih punya jalan untuk lolos dari kepungan. Pertempuran besar itu merupakan pertempuran terbuka, kedua kekuatan berhadapan mengadu senjata dan keberanian, mirip dengan pertempuran nopember 1945 di Surabaya. Tidak tercatat pasti berapa jumlah korban, namun setidaknya lebih dari 1000 nyawa melayang.

Nurhadi Cahyono (04/10/2017 05:15)
MONUMEN SEDATI NGORO

Patung pejuang kemerdekaan berdiri di sekitar pertigaan Ngoro Indutrial Park (NIP). Penanda peristiwa masa revolusi itu merupakan salah satu monumen terbaik di Kabupaten Mojokerto karena bentuknya berbeda dengan bentuk monumen yang sering kita lihat hanya berupa tugu berbentuk peluru. Namun sayang tidak banyak yang tahu mengapa minumen itu didirikan disana ?

Ketika belanda melakukan gerakan militer pada bulan september 1948, para pejuang republik terpaksa mengalami perubahan posisi. Serdadu Belanda menyerang hampir semua kedudukan militer RI, bahkan ibukota Jogjakarta jatuh dan para petinggi pemerintahan ditawan. Belanda mengambil momentum saat kedudukan militer Indonesia kacau akibat peristiwa Musi di Madiun yang dikenal sebagai Madiun Affair. Dalam analisa militer Belanda, pada saat itu kekuatan militer Indonesia lemah akibat pertikaian internal republik. Namun perkiraan itu meleset sebab para pejuang menolak menyerah dan menyerang balik menggunakan taktik gerilya. Maka berkobarlah perang Kemerdekaan jilid 2.

Suatu hari di bulan Pebruari 1949, satu kompi pasukan dibawah pimpinan Kapten Budiman Sumantri membuat barikade. Kompi Budiman merupakan bagian dari kesatuan tempur Batalyon Bambang Yuwono (BY) yang saat itu ditempatkan di wilayah Ngoro-Mojosari. Kompi itu menggunakan bekas bangunan Pabrik Gula Sedati sebagai markasnya. Misi sebenarnya dari batlayon BY adalah masuk ke wilayah Sidoarjo dengan sasaran akhir bersama kesatuan perjuangan lainnya merebut Surabaya. Namun misi itu terhalang oleh kuatnya penjagaan lawan di jembatan Ngerame, Tanjangrono maupun jembatan porong. Sedangkan masuk ke Sidoarjo dengan cara menyeberangi Kali Porong juga riskan karena airnya besar pada saat musim hujan saat itu.

Tempat Lainnya :

  1. Pondok Pesantren PPK
    Mergelo, Kedundung, Magersari, Mojokerto City, East Java 61316, Indonesia
  2. Markas Theretix
    Margorejo, Wonocolo, Surabaya City, East Java 60238, Indonesia
    Telp: +62 878-5632-54808
  3. Konservasi Tanaman Langka
    Karanglo, Sukorejo, Pasuruan, East Java 67161, Indonesia
    Telp: +62 858-5258-2555
  4. Kantor pusat LKBM
    Bangsari, Belahantengah, Mojosari, Mojokerto, East Java 61382, Indonesia
    Telp: +62 856-5508-3343
  5. Gunung Penanggungan
    Jl. Jolotundo, Area Hutan, Tamiajeng, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur 61375, Indonesia
  6. Baity Jannaty
    Gondang Legi, Cangkringmalang, Beji, Pasuruan, East Java 67154, Indonesia
  7. Candi indra Prasta
    Unnamed Road, Bandilan, Simogirang, Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61264, Indonesia
  8. Contack Szoephr Oyx
    Gg damai lingk, Plintahan, kasri, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur 67156, Indonesia
  9. Museum Dr. Soetomo
    Jl. Bubutan No.85-87, Bubutan, Kota SBY, Jawa Timur 60174, Indonesia
    Telp: +62 31 5467784
  10. Galeri Musik Dunia
    Jl. Ir. Soekarno, Beji, Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur 65236, Indonesia
Copyright © 2016 - 2025
PetaLokasi.org | About | Privacy