Komentar :
sinta Widya (12/05/2018 05:22)
nicee
Ferry Chandra (26/04/2018 03:45)
Best water after Zamzam...believes can make you forever young after took a shower and drink the water. The place when King Airlangga got prophecy from the above. Nice view and the atmosphere.
adinda mentari (22/03/2018 09:26)
Good place for those who loved history and also believe about spiritual stuffs
aji cahyono kusuma wardhani (02/03/2018 06:05)
water fountain for youth 😂😂😊
Ady Gandhiwa Suyitno (11/02/2018 06:18)
A myth place.
Ingried Halim (24/12/2017 08:03)
One of historical sites, if I remember correctly this temple is built on Majapahit era as one of royals family private garden. The building is still in a good shape but need more work on cleaning.
If you are history geek this place you should visit
KURNIAWAN ADHI (19/11/2017 04:38)
Love it.. You must try to visit this candi jolotundo. The best quality of water in Indonesia.
wilson chee (06/12/2017 15:29)
Historic
kristianto lie (04/09/2017 09:23)
Place for looking an inspiration
Muhammad Aldi Afandi (25/04/2017 11:51)
It's religious place.
Riski Butek (14/01/2017 15:24)
Sip
Khamdani 20 (02/08/2016 07:51)
Nice view n place
Aziz Hubban (06/05/2016 17:29)
this is one of historical place in mojokerto. this place was built in mojopahit era. i do like this place. many history is saved here
Bekti Settya Wijaya (01/01/2016 09:08)
Cool area..
Not for date area please, it's religious place..
Training Clan (24/10/2015 18:29)
Joss
Agus Sumartono (17/09/2016 06:54)
Situs sejarah.
Kha Twentie (02/08/2016 07:51)
Nice view n place
Fandi Rahman (08/06/2016 07:25)
Beberapa ahli seperti Shutterheim, Krom, Vanstein Callenfels beranggapan bahwa Jolotundo merupakan tempat pemakaman. Namun pendapat tersebut dibantah oleh beberapa ahli lain yang menganggap sebaliknya, sebagaimana yang dikemukakan oleh Soekmono bahwa candi bukanlah makam. Selain itu bukti arkeologis lain juga menunjukkan bahwa Petirtaan Jolotundo dibangun oleh Raja Udayana pada saat beliau berusia 14 tahun. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Soekartiningsih maka fungsi petirtaan ini adalah sebagai monumen pernyataan dan keberadaan diri Raja Udayana saat mengundurkan diri dengan bersemedi dalam rangka menghimpun kekuatan yang akan digunakannya untuk kembali menduduki tahta di Bali.
paul adam (07/05/2016 06:18)
Good place for studying history. Good place for enjoying natural tropical forest. Too cheap for foreigner tourist. But too expensive for Indonesian citizen student, (Rp. 7 500,- compare Rp 5 000,- entrance fee at Museum Trowulan or National Museum in Jakarta Capital of Indonesia.
Rate Parking fee for small car Rp. 10 000,- is too expensive ( avarage Rp. 3 O00,- in Mojokerto n Malang).
Please up grade ur local community n management for further development ur local tourism .
Iki mas, aku turis lokal, juru parkir masih berani minta sepuluh ribu, apa lagi pada turis asing. Perlu dididik jangan aji mumpung. Tapi pembagian rejeki sektor wisata juga harus ditata/dikelola dengan adil. Jangan maju/berkembang tapi porsi besarnya besar untuk si kaya. Mayarakat kecil pasti bisa dibina asal 'pembina'nya benar benar membina.
Sukses buat parawisata Mojokerto.