Komentar :
dinahulfah pariana (15/10/2020 22:28)
very unfriendly staff ....
Ns. Amien (10/10/2020 09:39)
It has been almost 5 years since graduating from college, I have never heard of this hospital opening job vacancies openly, as has been done by other hospitals in NTB ...
So we don't know where to submit an application ....
aidhaa salim 01 (12/09/2020 04:05)
Hopefully Dr.R.Soedjono Hospital will be the pride of the people of East Lombok
Uky Galau (01/07/2020 09:54)
Ini adalah rumah sakit yg paling menyedihkan yg pernah sya kunjungii
Sya melahirkan setahun yg lalu dgan Rujukan dri RS Namira untuk operasi Sc hari itu juga jam Set 7 malam dgan kondisi pecah ketuban dan Detak jantung bayi tinggi
Sampai disana malah di biarkan gitu aja sampai Pagi dgan alasan tidak ada dokter dll Kalau tidak ada dokter sebaiknya jgan disetujui Hari itu saat Petugas dri namira telpon dgan kondisi saya Pecah ketuban dri jam 5 pagii..
alhasil anak saya meninggal Setelah dilahirkan, Kondisinya biru2 Mungkin krna sudah keracunan ketuban Atas kelalaian anda semua petugas dan staff hri itu juga sya memutuskan gk akn pernh kesana lagi Pelayanannya sangat jlekk, Tugas kalian adalah menyalamatkan tpi malah sebaliknya Anak saya meninggal gra2 kelalaian kalian
Sya mengutuk rumah sakit ini!
Inget allah yg akan membalas semuanya
Lalu Rusd (21/06/2020 23:49)
Sangat kecewa dengan pelayanan perawat pria yang agak tinggi besar badannya di ruangan syaraf, sekitar jam 4 pagi saya membangunkan perawatnya yg sedang tidur di dalam suatu ruangan karena memang saya sangat membutuhkan bantuannya untuk menggantikan selang infus bpk saya yg sudah penuh dengan darah karena beliau sempat duduk sewaktu saya tinggal tidur, setelah lama saya panggil berulang-ulang barulah dia terbangun dan hanya melihat2 saja dan langsung balik ke ruangan tempat tidurnya. Dan saya panggil lagi tapi dia hanya bilang selangnya harus di ganti dan selangnya tidak ada, jika memang harus di tebus ke apotik nya kenapa tidak langsung di buatkan catatan untuk saya ambil sendiri ke apotik dan langsung di bantu untuk di ganti selangnya, tapi dia malah kembali tidur, bukankan seorang perawat tugasnya membantu pasien? Tapi kenapa di saat sedang di butuhkan tidak bisa membantu.
muhammad hijazi noor (04/02/2020 04:33)
Pelayanan dan staf yang sangat baik dan sangat menginspirasi kami. tolong ditingkatkan dan dipertahankan lagi ????????????
Dhe Agassi (07/01/2020 04:16)
Rumah sakitnya bagus dan bersih dan banyak hal yang berubah terutama dalam pelayanan, pelayanan cepat dan petugasnya ramah-ramah. Semoga Rumah sakit ini semakin maju dan dekat di Hati Masyarakat...
Rina Rihayani (07/01/2020 01:25)
Mari kita support rsud dr r soedjono selong menjadi lebih baik lagi dan menjadikannya sbg rs milik kita bersama dgn cara mendukung kebijakan manajemennya utk perbaikan sistem yg ada dan menjaga segala fasilitas yg ada jgn merusaknya dan menjaga kebersihan dgn tdk membuang sampah sembarangan ya .
Rosdiani ocy (07/01/2020 00:29)
pendaftaran pasien yg akan kontrol kepoli dipermudah dengan adanya aplikasi daftar online...RSUD dr.R Soedjono selong juga akan menerapkan E - resep yg nantinya akan memangkas waktu antrian di depo obat saat pasien dan keluarga pasien akan mengambil obat..
Nurul Watan (07/01/2020 00:13)
RSUD dr. R. Soedjono selong
Bersatu padu membangun negri
Sebagai rumah sakit bermutu profesional
Untuk seluruh masyarakat..
Tanggap Ramah Profesional Beriman dan Bertakwa
Bekerja sama Bersama Inisiatif Senyum Amanah..
RSUD dr. R. Soedjono selong
Tempat kami mengabdi
Mutu pelayanan dan pasien safeti
Paripurna tujuannya..
BISA...
Bangga menjadi bagian dari civitas hospitalia RSUD dr. R. Soedjono Selong... Terbuka dan ikhlas menerima kritikan dan masukan.. Mari sama sama berproses utk lebih baik dan lebih baik lagi.. Tak ada yang sempurna di dunia....semoga selalu bisa menjadi Amanah dan memantaskan diri karena Allah... Aamiin... 🙏🌷🌷
khairil anwar (06/01/2020 23:52)
Rsud dr. R.soedjono selong BISA, selangkah lebih maju, In syaa Allah kedepannya akan lebih baik lagi,tdk ada yg sempurna yg sempurna adalah milik Allah,kritik dan saran yg membangun sangat kami harapkan agarkedepannya pelayan bisa lebih baik lagi
Bhone (05/01/2020 23:58)
Ada perubahan kayaknya saat ini pasien kontrol langsung ke poli tanpa perlu ambil no. antrian dan nunggu daftar.
rizky An (09/11/2019 23:53)
gak di balas
Wahyu F (02/10/2019 07:13)
Ini rumah sakit apa, keluarga mau mengunjungi jauh-jauh malah disuruh tunggu di luar rumah sakit. Alasan bersih-bersih. Bersih-bersih apa sampai menyuruh semua selain pegawai keluar. ini rumah sakit atau apa sih!!!!!!
nurul wahidah (04/09/2019 16:28)
Error terus untuk daftar online meski sdh ditanyakan dan bantu di informasi tetap gk bisa masuk aplikasi
Mehmed Ashabul Yamin (30/07/2019 00:17)
Pelayanan bagus. Hanya saja perlu penambahan kursi roda. Beberapa pasien lansia terpaksa menyeret² kaki rapuhnya karena gak kuat jalan. Mereka butuh kursi roda.
Lukmanul Hakim (24/07/2019 03:14)
Pelayanannya sangat tidak memuaskan di poli mata.
Karena rame, malah disuruh ke inilah itulah. Padahal sebelumnya sudah sy bilang. Sy ke EKG sudah ke laboratorium sudah tinggal disini. Malah bilangnya ini aja sampe jam 2 belum selesai. Mksdnya apa?
Sy bayar loh disini,Sy buat Ket sehat, tidak buta warna dan surat ket bebas narkoba (sy bayarnya Rp286.000)
Tapi pelayanannya malah seperti itu
yuni suryantiningrum (18/06/2019 13:12)
Pelayanan di UGD dan Poli tdk bagus. Perawat2 tdk ramah.
Ariie Sandii (23/03/2019 11:08)
Ntahlah....
Irsyad Zaki (15/12/2018 18:28)
Antrean panjang di bagian apotek untuk rawat jalan perlu diatasi misalnya dengan menambah dua atau tiga orang. Selain itu antrean dan mekanisme di loket pendaftaran juga perlu diatasi agar lbh cepat, tapi sudah memadai. Karyawan tidak ramah.
Khairazaa Zayn (30/01/2018 14:28)
Pelayanannya semakin memuaskan. Ada baiknya pasien umum, lansia, rawat jalan/inap dan BPJS dipisahkan. Karena bisa kita lihat setiap hari antriannya luar biasa. Kadang kasihan lihat orang-orang tua yg sudah gak kuat jalan. Mohon maaf di poli gigi hasil kerja anda masih murahan. Penjelasan yang didapat dari hasil pemeriksaan (rontgen) tidak akurat.
M Abdi Jatiguna (12/10/2017 10:05)
Saran: Perbaikan Pelayanan Rawat Jalan
Saya datang sebagai pasien umum (reguler) rawat jalan pada hari Kamis (12/10/17) pagi, sekitar pukul 9.00 WITA. Di loby saya ambil nomor antrian untuk loket pendaftaran. Setelah daftar, saya antri lagi di depan poli. Setelah itu berkas rekam medis saya diserahkan ke Poli Center, saya hanya dikasi slip pembayaran dan nomor antrian (Nomor 188) di apotek atau bagian farmasi. Pada bagian bawah kertas resep saya baca notis agar pasien membeli obat hanya di apotek/bagian farmasi RSUD dr R Soedjono saja. "It's okay, tidak soal..."
Di apotek/bagian farmasi saat itu saya melihat pada layar monitor antrian dan yang tengah dilayani adalah nomor urut 97. Saya perhatikan angka-angka yang bergerak pada monitor tersebut. Dan sepertinya akan sangat lama sekali untuk mendapatkan obat saya. Jadi dari pada banyak membuang waktu saya untuk menunggu, saya putuskan untuk bekerja dulu. Saya kembali ke kantor saya yang jaraknya tidak terlalu jauh berada di ruas jalan belakang RSUD.
Siang hari sekitar pukul 13.00 WITA. Saya kembali ke RSUD, untuk menebus obat saya. Saya melihat angka di monitor antrian pada nomor 158. Saya kembali lagi bekerja, karena akan sangat lama sekali untuk menunggu obat itu.
Sore, pukul 16.00 WITA saya kembali untuk menebus obat saya. Tapi yang saya dapati apotek bagian farmasi sudah tutup. Akhirnya saya bertanya pada seseorang petugas di bagian Bendahara Penerima. "Pak, saya pasien rawat jalan. Saya belum bayar karena slip pembayaran saya ada di apotek. Memangnya jam berapa tutupnya Pak?" tanya saya. Petugas tersebut lantas bertanya lagi pada seorang cleaning service di sana apakah petugas di apotek tersebut sudah pulang atau masih. Dan memang pelayanan untuk obat-obatan rawat jalan sudah ditutup. Petugas tersebut menyuruh saya kembali lagi besok untuk membayar akses layanan kesehatan saya dan obat sakit saya.
Saya tidak permasalahkan alur atau serangkaian pelayanan rawat jalan tersebut dengan 3 kali menunggu antrian. Tapi, kenapa pelayanan obat-obatan untuk rawat jalan dan rawat inap dibedakan? Kalau memang tidak bisa disatukan, seharusnya petugas (apoteker) di bagian farmasi yang melayani rawat jalan tersebut ditambah untuk mempercepat pelayanan kepada orang-orang sakit yang ingin mendapatkan obat untuk penyakit yang sedang ditahannya. Khusus untuk yang punya sedikit waktu dan tidak bisa menunggu lama karena suatu hal yang sifatnya urgent. Karena saya yakin saya tidak sendiri yang seperti itu di Kabupaten Lombok Timur ini. Dan sebaiknya apotek jangan dipisahkan kemudian pelayanan tetap terpadu untuk stand by 24 jam.
Tasnim Ahmad (28/07/2018 14:18)
Rumah sakit umum selong lombok timur
alfian harfin (14/07/2018 02:25)
terus tingkatkan
Lidiyarto Acoq (07/06/2018 00:38)
lelahte nganti
Martapika Lotimawati (01/04/2018 07:55)
Semoga pelayanan tetap terus di tingkatkan.
dina sari putri (09/02/2018 02:29)
Rumah sakitnya bagus
annisa fitriani (09/11/2017 08:41)
Rumah sakit Rujukan di Labupaten Lombok Timur
M. Abdi Jatiguna (12/10/2017 10:05)
Saran: Perbaikan Pelayanan Rawat Jalan
Saya datang sebagai pasien umum (reguler) rawat jalan pada hari Kamis (12/10/17) pagi, sekitar pukul 9.00 WITA. Di loby saya ambil nomor antrian untuk loket pendaftaran. Setelah daftar, saya antri lagi di depan poli. Setelah itu berkas rekam medis saya diserahkan ke Poli Center, saya hanya dikasi slip pembayaran dan nomor antrian (Nomor 188) di apotek atau bagian farmasi. Pada bagian bawah kertas resep saya baca notis agar pasien membeli obat hanya di apotek/bagian farmasi RSUD dr R Soedjono saja. "It's okay, tidak soal..."
Di apotek/bagian farmasi saat itu saya melihat pada layar monitor antrian dan yang tengah dilayani adalah nomor urut 97. Saya perhatikan angka-angka yang bergerak pada monitor tersebut. Dan sepertinya akan sangat lama sekali untuk mendapatkan obat saya. Jadi dari pada banyak membuang waktu saya untuk menunggu, saya putuskan untuk bekerja dulu. Saya kembali ke kantor saya yang jaraknya tidak terlalu jauh berada di ruas jalan belakang RSUD.
Siang hari sekitar pukul 13.00 WITA. Saya kembali ke RSUD, untuk menebus obat saya. Saya melihat angka di monitor antrian pada nomor 158. Saya kembali lagi bekerja, karena akan sangat lama sekali untuk menunggu obat itu.
Sore, pukul 16.00 WITA saya kembali untuk menebus obat saya. Tapi yang saya dapati apotek bagian farmasi sudah tutup. Akhirnya saya bertanya pada seseorang petugas di bagian Bendahara Penerima. "Pak, saya pasien rawat jalan. Saya belum bayar karena slip pembayaran saya ada di apotek. Memangnya jam berapa tutupnya Pak?" tanya saya. Petugas tersebut lantas bertanya lagi pada seorang cleaning service di sana apakah petugas di apotek tersebut sudah pulang atau masih. Dan memang pelayanan untuk obat-obatan rawat jalan sudah ditutup. Petugas tersebut menyuruh saya kembali lagi besok untuk membayar akses layanan kesehatan saya dan obat sakit saya.
Saya tidak permasalahkan alur atau serangkaian pelayanan rawat jalan tersebut dengan 3 kali menunggu antrian. Tapi, kenapa pelayanan obat-obatan untuk rawat jalan dan rawat inap dibedakan? Kalau memang tidak bisa disatukan, seharusnya petugas (apoteker) di bagian farmasi yang melayani rawat jalan tersebut ditambah untuk mempercepat pelayanan kepada orang-orang sakit yang ingin mendapatkan obat untuk penyakit yang sedang ditahannya. Khusus untuk yang punya sedikit waktu dan tidak bisa menunggu lama karena suatu hal yang sifatnya urgent. Karena saya yakin saya tidak sendiri yang seperti itu di Kabupaten Lombok Timur ini. Dan sebaiknya apotek jangan dipisahkan kemudian pelayanan tetap terpadu untuk stand by 24 jam.