Komentar :
Faisal M (11/04/2018 09:07)
Siapa yang gak kenal dengan daerah djambek SUMBAR... Disini pernah lahir ulama besar Djamil Djambek
Syamsurial Sad (06/04/2018 14:26)
Kalau di sumbar, surau biasaya tempat ngaji (belajar baca al-qur'an) dan tidak digunakan tempat solat jum'at, tapi surau yg satu ini sudah setingkat masjid.
Surau ini terdiri atas dua lantai, lantai satu dogunakan untuk dolat serta worid2 sedangkan lantai 2 digunakan sebagai sekolah ( smp islam terpadu).
Berafa ditengah kota di padar bawah didepannya juga berfilri sma n 1 bukittinggi.
Sub Han (24/03/2018 07:49)
Nyaman
Bhid ID (08/02/2018 15:32)
KETIKA usia belasan tahun, Muhammad Jamil Jambek dikenal sebagai parewa (preman) di kampunghalamannya, Nagari Kurai, Bukittinggi, Sumatera Barat. Ia keluar masuk kampung sebagai jagoan dengan keahlian pencak silat. Banyak pemuda yang takut berkelahi dengannya.
Menyabung ayam, bagian dari tradisi masyarakat Minangkabau kala itu, adalah kebiasaannya. Ia juga pernah mengisap candu. Saking gemarnya mengisap barang haram ini, ia dapat membedakan mana bau rokok dengan bau candu dari kejauhan. Keahlian ini juga yang membuat anak muridnya sering katahuan saat usai mengisap candu.
Sejarah kemudian mencatat Muhammad Jamil Jambek, yang juga dikenal dengan sebutan Inyiak Jambek, menjadi ulama terkemuka Minangkabau. Ia paling kritis terhadap adat istiadat dan ajaran tarikat. Dia juga ahli ilmu falak dan pembuat imsyakiah pertama. Dialah yang pertama kali memperkenalkan metode dakwah dengan bertabligh di depan massa.
erwin ardiansyah (14/01/2018 14:38)
Good place