Komentar :
jalaluddin a (29/04/2018 15:17)
Saya lihat review nya banyak yg negatif.. apakah ada pembenahan dari pihak rumah sakit?
Saya memang tdak pernah pakai BPJS saat periksa ke sini karna biaya d tanggung perusahaan saya. Tapi tolong yg pakai BPJS jangan di sepele kan. Rumah sakit adalah tempat untuk berobat.. jadi nyawa bisa jadi taruhan.
Tolong tingkatkan profesionalitas nya. Sekarang istri sya sudah saya pindah k rumah sakit lain kalau kontrol kehamilan. Agar terjaga kualitas nya . .
Belajar Agama (18/04/2018 02:46)
Saya Sangat Tak Nyaman
Dengan Pelayanan dan Fasilitas di Rumah Sakit ini
Terlalu Lama Nunggu
Dokter ga Jelas Kapan Datangnya...
Professional Lah
Brow
galang yoga (16/04/2018 08:06)
Semoga lebih ditingkatkan pelayanan untuk pasien bpjs tingkat bawah.kasihan ga tega lihat saudara yg diperlakuin kayak gitu.
Danang Surendra (24/03/2018 14:28)
Good
Nica Mufarrihah (19/01/2018 05:09)
Saya disini ingin memberi kritik dan saran bagi perkembangan dan kemajuan rumah sakit ini. Saya adalah salah satu pasien yang pernah periksa di RSUD Dr. Soegiri di poli paru. Saya sangat prihatin dengan pelayanan salah satu dokter poli paru RSUD Dr. Soegiri. Saya dua kali periksa di sana merasa kecewa. Beberapa keluhan saya mengenai pelayanan dokter adalah:
1. Mulai dari hak pasien, saya pikir pasien berhak tahu tentang penyakitnya, saya merasa tidak tahu penyakit saya sebenarnya apa. Dokter hanya melihat hasil ronsen dan menuliskan resep. Sempat tanya saya kenapa, saya jelaskan bla bla bla namun tanggapan dokter hanya sibuk melihat berkas saya dan menuliskan resep. Al hasil saya tidak sempat bertanya penyakit saya.
2. Obat, obat yang diberikan dokter kepada saya adalah obat racikan dan 1 obat antibiotik. Saya memakai bpjs. dosis obat adalah 3×1 hari diminum setelah makan. 2 hari saya konsumsi obat itu, saya merasa gemetar, pusing, mual. Dan pada akhirnya saya tiba-tiba diare parah. Saya berusaha mencari informasi tentang hal yang saya alami. Ternyata ciri-ciri yang saya alami adalah karna saya alergi terhadap antibiotik. Saya mencari informasi dari orang yang saya kenal dan internet, jika sudah diare stop untuk minum antibiotik dan ganti baru. Hari selanjutnya saya berhenti minum kedua obat itu. Dan perkembangannya adalah saya tidak merasakan gemetar, pusing, mual dan diare.
3. Periksa kedua kali, saya menjelaskan segala keluhan saya bahwa sakit yang saya rasakan adalah bla bla bla semua saya sampaikan, dan tanggapan dokter tetap sama. Beliau tetap melihat lihat berkas saya dan langsung menuliskan resep. Entah keluhan yang saya sampaikan didengarkan oleh dokter atau tidak. Saya hanya berpikir positif bahwa dokternya sudah pintar dan tahu apa penyakit saya. Lalu saya bertanya perihal penyakit saya. Percakapan singkat saya bersama dokter setelah menulis resep,
Saya : saya sakit apa ya dok?
Dokter : paru-paru
Saya : paru-paru apa dok?
Dokter : ya paru-paru mbak
Saya : oh paru-paru ya dok, lalu apa ada makanan yang harus saya hindari?
Dokter : bebas
(Dalam hati saya, es boleh dong)
Saya : oh iya dok, oh iya kemarin saya sudah sempat periksa kesini dok, dokter yang menangani. Kemarin saya dikasih antibiotik amoxicilin saya alergi dok. Saya merasakan gemetar, pusing, mual, dan diare.
Dokter : iya.
Hanya itu tanggapan dari dokter, saya pikir dokter ada mencoret salah satu resep karna saya cerita keluhan tentang obat. Namun tidak dicoret. Saya hanya berpikir positif, mungkin antibiotiknya yg diberikan berbeda dengan kemarin. Setelah menunggu hampir 3 jam menunggu obat di ruang pengambilan obat bpjs, saya melihat antibiotik yang diberikan sama seperti sebelumnya, hanya berbeda yang memproduksi. Kandungan dan kadarnya sama. Namanya sedikit berbeda, amoxicilin dan amoxicilin tryhidrate. Namun saya mencari informasi di internet kandungannya sama. Setelah itu saya tidak meminumnya, saya takut mengalami kejadian sebelumnya, gemetar, mual, pusing dan diare.
Saya sangat kecewa dengan pelayanannya, saya memang bukan ahli medis tapi saya bisa mencari informasi mengenai itu. Dan menurut saya ini adalah hal yang jika dibiarkan akan berakibat fatal, karena itu harus ditindak lanjuti oleh yang berwenang. Ini adalah kejadian yang saya alami, belum kejadian yang dialami oleh pasien lain. Saya harap hal ini tidak terulang lagi agar reputasi rumah sakit ini tetap baik di mata masyarakat lamongan.
Semoga dengan adanya kritik dan saran saya bisa membuat hati bapak dokter sadar khususnya dokter spesialis poli paru. Jika ada dokter, perawat, atau karyawan lain di rumah sakit ini yang pelayanannya kurang baik semoga juga bisa sadar. Semoga ikhlas menolong sesama, karna hidup ini harus saling menolong. Dan hal itu bisa kembali pada diri kita sendiri suatu hari nanti. Bekerja dengan ikhlas akan membawa berkah bagi kita.
Wasaalam
Nurul Huda (20/12/2017 07:48)
saya sharign sedkit tentang kondisi rumah sakit ini. kebetulan anak saya terapi wicara disini dan dilayani dengan baik. untuk pasien BPJS sama sekali tidak membayar.
utnuk pelayananya terbilan bagusm, walaupun agak antri karena banyak pasien, tetapi bisa dikatakan sudah cukup standard untuk kelas RSUD.
untuk kedepanya mungkin bsia ditingkatkan pelayananya sehingga tidak ada lagi pasien kecewa. untuk tempat parkir seandainya bisa lebih luas dan banyak pepohonan mungkin lebih bagus, dan sebaiknya jangan ber papasan dengan ruang IGD karena menyulistkan juga ada pasien lagi gawat darurat tapi banyak orang lalu lalang.
dari sisi personel insya Allah bagus dan memuaskan.
Dinar Anandaru (29/11/2017 08:11)
sebagai penunggu pasien, pasti keluar masuk rumah sakit karena banyaknya keperluan, tapi parkirnya harus bayar berkali-kali, habis berapa coba biaya yg dikeluarkan untuk parkir saja, sangat tidak toleran sekali dengan orang2 yg terkena musibah
Rohmawan S.Pd.I (26/11/2017 12:49)
Rumah sakit umum daerah (RSUD) Kab. Lamongan, majulah ayo maju
suster sinta (29/09/2017 14:18)
Pelayanan Baik.
Mf Rozy (18/04/2017 12:23)
Biyen ponak'anqw pas isk umur 1 thn setengah awak e Loro..Ora di tangani Coegg
iding Jatisary (05/03/2017 16:04)
Staff kurang ramah. Dokternya lelet ditunggu banyak pasien dari pagi, jam 12 siang baru datang. itupun masih harus antri banyak orang.
rinda ndando (18/02/2017 02:17)
Pelayanan ugd yg kurang baik, kemaren ibu saya sakit dibawa ke ugd oleh pihak ugd awalnya udah ditangani, setelah itu katanya mau di cek jantung sama dipindah ruangan tapi hasilnya cek jantung pun tidak ada yg dilakukan padahal banyak pasien yg udah dipindah kamar. Dan jangan terlalu menyampingkan pasien yg menggunakan bpjs, pasien bpjs juga manusia bukan yg bayar saja yang didahulukan dan dilayani lebih cepat dan baik. Keselamatan pasien tanggung jawab anda para perawat dan dokter. Jangan dilihat isi kantong duitnya saja.
Vian Putra (13/02/2017 10:39)
Semua pasien itu sama,,sama2 orang lagi sakit jadi jangan di bedakan dengan isi kantong mereka
Hadi Sutrisno (05/12/2016 12:55)
bpk sya prtama kna struk dan ditangani. dng baik setelah 1 thn bpk sy operasi usus buntu dan uda baikan.. suster selalu siaga..yg kurang baik kebersihan ruangan..staf farmasi mukanya kusut kyak blum gajian.. keamanan srcurity bnyak perokok tdk ditertipkan. asongan bisa bebas masuk ruangan jual telur puyuh ...mohon fungsi kantin di fungsikan
susanti ahyu (24/10/2016 11:22)
Kecewa berat dg pelayanan rawat inap dan rawat jalan RS ini. Sangat tdk terurus. Sayang. Padahal RS rujukan.