Komentar :
bela laksana (27/08/2017 05:25)
Nostalgia. Masih spt yg dulu. Hamya menu sop babat nya sdh tidak dijual lagi.
kriwikan dadi grojogan (29/05/2017 09:02)
Sekitar tahun 1935 mbah Harjopawiro, mendirikan rumah makan yang terletak disebelah (menempel tembok/pagar) kantor pemda Klaten, sebelah utara dari lokasi saat ini.
Sekitar Tahun 1940 mbah Harjopawiro, membeli tanah dan memindahkan warung makannya, hingga saat ini (2017)
Lokasi warung yang baru tersebut berada di selatan warung yang lama / kantor Pemda Klaten. Kemudian dijuluki warung pojok karena terletak pojok jalan
Perubahan Istilah dari warung Pojok menjadi Warung Kidul (hingga saat ini).
Pada awalnya namanya atau lebih terkenal dengan sebutan warung pojok (karena lokasinya berada di pojok). Perlahan lebih terkenal dengan sebutan warung kidul, karena penumpang dan kernet angkutan umum yang mempopulerkan lokasi tersebut untuk menaikkan atau menurunkan penumpang angkutan umum. Penumpang atau kernet akan lebih mudah mengerti maksudnya jika menyebut warung kidul.
Dahulu angkutan umum dari luar kota (Bis) masih boleh meliwati kota klaten. Depan warung tersebut menjadi tempat pemberhentiaan angkutan umum.
Karena warung pojok tersebut berada di selatan (selatan =kidul dalam bahasa jawa) dan kiri-kananya masih belum banyak rumah apalagi warung makan maka penumpang dan kernet, menyebut tempat berhentinya adalah di WARUNG KIDUL.
Dengan berjalannya waktu, kendaraan umum tidak diperbolehkan lagi melintas di jalan protokol kota klaten. Karena penumpang ataupun kernet angkutan umum sudah terbiasa dengan istilah warung kidul untuk tempat pemberhentiannya, maka walaupun bis/minibus atau angkutan umum lain tidak lagi melintas di warung kidul, tetap saja istilah warung kidul digunakan untuk suatu tempat pemberhentian yang jaraknya sekitar 600 meter dari warung kidul.
Menu :
Yang menjadi menu andalan warung kidul adalah sop ayam, yang dalam penyajiannya masih tidak berubah sejak awal berdiri yaitu menggunakan piring kembang.
Selain sop ayam menu lainnya yang masih bertahan hingga saat ini adalah Sate Ayam, Tongseng Ayam, Gule Ayam, Sate Goreng dan Sate Bakar
Warung kidul saat ini dikelola oleh cucu dari Mbah Hardjopawiro
silakan mampir di warung makan yang masih bertahan sejak tahun 1935