Komentar :
Fajar Sesa (01/02/2018 16:32)
Salah satu tumbuhan yang menarik diulas di habitat gumuk pasir adalah lantana, atau dalam masyarakat lokal disebut tembelekan. Nama ini kemungkinan diadopsi karena tumbuhan ini mengeluarkan aroma yang kurang sedap bila tersentuh. Bunganya yang berwarna warni dan kualitas tumbuh yang baik membuat flora ini mendominasi lanscape bawah di sekitaran habitat pokok pohon besar yang agak ternaung. Populasi lantana di gumukpasir terbanyak adalah yang berbunga merah muda disusul orange.
Lantana Camara Linn/Wild Sage/Tembelekan merupakan flora dengan batang berbulu dan berduri halus serta berukuran tinggi lebih kurang 2 m. Tembelekan mampu memiliki percabangan dan perantingan yang kaya namun pertumbuhannya relatif lambat untuk sampai menjadi batang berkayu yang besar. Daunnya kasar, beraroma dan berukuran panjang beberapa sentimeter dengan bagian tepi daun yang bergerigi.
Bercabang banyak, ranting bentuk segi empat. Daun tunggal, duduk berhadapan bentuk bulat telur ujung meruncing pinggir bergerigi tulang daun menyirip, permukaan atas berambut banyak terasa kasar dengan perabaan permukaan bawah berambut jarang. Bunga dalam rangkaian yang bersifat rasemos mempunyai warna putih, ungu, merah muda, jingga kuning, dsb. Buah seperti buah sancang atau wahong berwarna hitam mengkilap bila sudah matang.
Perdu ini diketahui memiliki habitat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1.700 m di atas permukaan air laut. Lantana banyak tumbuh di tempat-tempat yang terbuka atau agak ternaungi, tetapi di tempat yang relatif panas sering digunakan untuk pagar.
Lantana ini di samping memiliki bentuk dan warna bunga yang sangat indah ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bio pestisida yaitu obat alami pembunuh serangga. Hal ini terjadi karena di ekstrak daun dan bunga Lantana mengandung lantadene A, lantadene B, lantanolic acid, lantic acid, humule (mengandung minyak asiri), b-caryophyllene, g-terpidene, a-pinene serta r-cymene.
Pemanfaatan perdu ini sebagai tanaman hias masih kurang. Populasinya cenderung aman dan hampir tidak tersentuh, kandungan pestisida dan aroma daun lantana tidak disukai hewan, karena memang pemanfaatan terbanyak tumbuhan pesisir adalah untuk makanan ternak.