Komentar :
Joko Yuwono (18/04/2018 06:52)
Mata Menge, lokasi penggalian/ ekskavasi (excavation) fosil mamalia dan manusia itu, secara geografis terletak di Cekungan So’a dan secara administratif termasuk di perbatasan dua desa, yaitu Desa Piga dan Desa Mengeruda, Kecamatan So’a, Kabupaten Ngada. Cekungan So’a merupakan lembah luas yang berbukitbukit dengan batas pandangan terjauh yang mencolok adalah Gunung Welas di sebelah barat laut, Gunung Inelika di barat, Gunung Ebulobo yang menjulang di selatan, dan Gunung Keli Lambo di timur.
Welas adalah gunung api purba yang produk letusannya diperkirakan sampai ke Mata Menge. Sedangkan Ebulobo dan Inelika adalah gunung api aktif. Pada cekungan ini mengalir sungai-sungai Lowo Lele, Wae Wutu, dan Wae Bha. Mata Menge terletak antara Sungai Lowo Lele dan Sungai Wae Wutu.
Batuan yang dijumpai di Cekungan So’a dari tua ke muda terdiri atas Formasi Ola Kile dan Formasi OIabula. Formasi Olabula merupakan batuan terpenting dalam kaitannya dengan temuan fosil hominin. Bagian bawah dari formasi ini terdiri atas Anggota Tuf, dan bagian tengahnya adalah Anggota Batupasir. Anggota Tuf didominasi oleh tuf, pasir, lanau tufan, dan kerikil batuapung, sedangkan Anggota Batupasir didominasi oleh perselingan batupasir fluvial dan batulanau tufan. Bagian atas terdiri atas anggota Gero, yang terdiri dari pergantian lapisan batu kapur dan lapisan tuf yang terendap dalam danau purba. Anggota tuf dan angota batupasir merupakan endapan lingkungan darat (sungai), yaitu endapan produk gunung api.