PetaLokasi.org

Direktori Lokasi di Indonesia

PEMAKAMAN SYEH ABDURAHMAN BURWATU

Demak, Jawa Tengah
Klasifikasi: Area Publik
Alamat: Area Sawah, Tedunan, Wedung, Demak Regency, Central Java 59554, Indonesia
Rating: 5.00

Komentar :

KABAR SEPUTAR MURIA (26/11/2016 10:45)
Desa Mutih Kulon adalah desa pertanian di kecamatan Wedung yang warganya juga banyak yang merantau di luar kota seperti Jakarta. Mereka banyak yang berhasil di luar desa , selain wirausaha banyak dari mereka yang terkenal sebagai Ulama dan tabib. Desa Mutih Kulon tidak bisa lepas dari tokoh sentral Maulana Abdur Rahman Albar.
Siapakah dia? Syekh dari Hadramaut Yaman itu dipercaya sebagai cikal bakal Desa Mutih. Sebuah kuburan tua yang terdapat di tengah persawahan desa tersebut dipercaya sebagai makam syekh tersebut. Makam itu dikenal penduduk setempat sebagai Burwatu (kubur watu). Dari kisah Syekh Maulana pulalah nama Mutih didapatkan.
KH Abdullah Manshur Sanusi, pengasuh Pesantren Darut Tauhid Alalawiyah Assanusiyah menceritakan, sang syekh hidup sezaman dengan Ratu Kalinyamat yang memerintah Jepara, sekitar abad ke-16. Diceritakan, Kalinyamat yang oleh penulis Portugis Diego de Conto disebut sebagai "Rainha de Jepara senhora pederose e rica" yakni Ratu Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa itu memiliki hobi berburu di hutan.
Suatu ketika, syekh menemukan kijang milik Ratu Kalinyamat. Karenanya, sang ratu hendak memberikan hadiah kepada syekh. Ia pun mengutus para punggawanya untuk mendatangi syekh."Tuwasana! (Berilah hadiah!)," sabda Ratu Kalinyamat, seperti disampaikan Kiai Manshur.
Rupanya, kata Kiai Manshur, pemimpin prajurit itu agak suda pangrungon. Ia salah mendengar dan menafsirkan perintah. Sependengarannya, ratu memerintahkan "Tewasana! (Bunuhlah!)." Maka, ia pun berangkat ke Demak dengan niat menghabisi Syekh Maulana. Misi sukses dilaksanakan, dan syekh pun tewas di tangan prajurit itu.
Tapi, apa yang terjadi? Atas kehendak Allah, konon, darah yang mengalir dari diri syekh tidak berwarna merah seperti lazimnya, melainkan berwarna putih. Dari kisah itu muncullah nama Desa Mutih, yang dalam perkembangannya menjadi Mutih Wetan dan Mutih Kulon.
Makanya setiap habis panen, penduduk desa menggelar haul cikal bakal desa tersebut. H.Aminuddin tokoh masyarakat Mutih Kulon menceritakan, saat haul persawahan tersebut akan dipenuhi oleh ribuan peziarah. Pada umumnya, mereka berdatangan dari desa-desa sekitar Mutih Kulon. Namun, tak sedikit yang datang dari luar Demak, dan bahkan luar Jawa Tengah.
"Biasanya, para dai asal Mutih Kulon yang berdomisili di Jakarta akan pulang. Mereka mengajak serta habaib (keturunan Nabi Muhammad Saw-red) dari ibukota untuk menziarahi makam Syekh Maulana," tutur dia.(Muin)

Pak Ardans (26/11/2016 10:45)
Desa Mutih Kulon adalah desa pertanian di kecamatan Wedung yang warganya juga banyak yang merantau di luar kota seperti Jakarta. Mereka banyak yang berhasil di luar desa , selain wirausaha banyak dari mereka yang terkenal sebagai Ulama dan tabib. Desa Mutih Kulon tidak bisa lepas dari tokoh sentral Maulana Abdur Rahman Albar.
Siapakah dia? Syekh dari Hadramaut Yaman itu dipercaya sebagai cikal bakal Desa Mutih. Sebuah kuburan tua yang terdapat di tengah persawahan desa tersebut dipercaya sebagai makam syekh tersebut. Makam itu dikenal penduduk setempat sebagai Burwatu (kubur watu). Dari kisah Syekh Maulana pulalah nama Mutih didapatkan.
KH Abdullah Manshur Sanusi, pengasuh Pesantren Darut Tauhid Alalawiyah Assanusiyah menceritakan, sang syekh hidup sezaman dengan Ratu Kalinyamat yang memerintah Jepara, sekitar abad ke-16. Diceritakan, Kalinyamat yang oleh penulis Portugis Diego de Conto disebut sebagai "Rainha de Jepara senhora pederose e rica" yakni Ratu Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa itu memiliki hobi berburu di hutan.
Suatu ketika, syekh menemukan kijang milik Ratu Kalinyamat. Karenanya, sang ratu hendak memberikan hadiah kepada syekh. Ia pun mengutus para punggawanya untuk mendatangi syekh."Tuwasana! (Berilah hadiah!)," sabda Ratu Kalinyamat, seperti disampaikan Kiai Manshur.
Rupanya, kata Kiai Manshur, pemimpin prajurit itu agak suda pangrungon. Ia salah mendengar dan menafsirkan perintah. Sependengarannya, ratu memerintahkan "Tewasana! (Bunuhlah!)." Maka, ia pun berangkat ke Demak dengan niat menghabisi Syekh Maulana. Misi sukses dilaksanakan, dan syekh pun tewas di tangan prajurit itu.
Tapi, apa yang terjadi? Atas kehendak Allah, konon, darah yang mengalir dari diri syekh tidak berwarna merah seperti lazimnya, melainkan berwarna putih. Dari kisah itu muncullah nama Desa Mutih, yang dalam perkembangannya menjadi Mutih Wetan dan Mutih Kulon.
Makanya setiap habis panen, penduduk desa menggelar haul cikal bakal desa tersebut. H.Aminuddin tokoh masyarakat Mutih Kulon menceritakan, saat haul persawahan tersebut akan dipenuhi oleh ribuan peziarah. Pada umumnya, mereka berdatangan dari desa-desa sekitar Mutih Kulon. Namun, tak sedikit yang datang dari luar Demak, dan bahkan luar Jawa Tengah.
"Biasanya, para dai asal Mutih Kulon yang berdomisili di Jakarta akan pulang. Mereka mengajak serta habaib (keturunan Nabi Muhammad Saw-red) dari ibukota untuk menziarahi makam Syekh Maulana," tutur dia.(Muin)

Tempat Lainnya :

  1. Bekas Kantor SJS
    Tanjung Mas, North Semarang, Semarang City, Central Java 50174, Indonesia
  2. Kali Kemitiran
    Area Sawah, Kenduren, Wedung, Demak Regency, Central Java 59554, Indonesia
  3. Sunan Kalijaga Demak
    Jl. Sunan Kalijaga, Tanubayan, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511, Indonesia
  4. TPU Cebolok
    Sambirejo, Gayamsari, Semarang City, Central Java 50166, Indonesia
  5. Patung Soekarno Hatta
    Jl. Soekarno Hatta, Kalicari, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50198, Indonesia
  6. Darul Khadist
    Unnamed Road, Ngaluran, Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59582, Indonesia
    Telp: +62 857-4732-1618
  7. Telaga Kenduren
    Area Sawah, Kenduren, Wedung, Demak Regency, Central Java 59554, Indonesia
  8. MAKAN DESA JATISONO
    Jatisono, Gajah, Demak Regency, Central Java 59581, Indonesia
  9. Bani Shofwan Santoso
    Jl. Kalijajar, Petengan Urata, Singorejo, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59513, Indonesia
  10. Pasar DORO
    Lengkong Kulon, Donorejo, Central Karang, Demak Regency, Central Java 59561, Indonesia
Copyright © 2016 - 2025
PetaLokasi.org | About | Privacy