Komentar :
Ayah Manggeng (21/04/2018 11:31)
Dzikrullah, shalat dan tilawatul Qur’an
Perkara-perkara ini merupakan yang terpokok dari tujuan dibangunnya masjid, sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada seorang a’rabi (badui) yang kencing di salah satu sudut masjid, setelah orang tersebut selesai dari kencingnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
(( ﺇﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﻻ ﺗﺼﻠﺢ ﻟﺸﻲﺀ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﻮﻝ ﻭﻻ ﺍﻟﻘﺬﺭ ﺇﻧﻤﺎ ﻫﻲ ﻟﺬﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ))
“Sesungguhya masjid-masjid ini tidak pantas digunakan untuk tempat kencing dan berak, tetapi hanyasanya ia (dibangun) untuk dzikrullah, shalat dan membaca al-Qur’an.”
Oleh karena itu masjid merupakan tempat yang paling dicintai oleh Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(( ﺃﺣﺐ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺴﺎﺟﺪﻫﺎ ﻭ ﺃﺑﻐﺾ ﺍﻟﺒﻼﺩ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺳﻮﺍﻗﻬﺎ )).
“Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Dalam hadits lain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(( ﺧﻴﺮ ﺍﻟﺒﻘﺎﻉ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﻭ ﺷﺮ ﺍﻟﺒﻘﺎﻉ ﺍﻷﺳﻮﺍﻕ )).
“Sebaik-baik tempat adalah masjid, dan seburuk-buruk tempat adalah pasar.” (HR. At-Thabarani dan al-Hakim)
Adapun dzikrulllah maka ia merupakan amalan yang agung, dan sebaik-baik tempat dzikrullah adalah masjid.
Ketika Allah mencela orang-orang yang menghalang-halangi manusia dari menyebut nama Allah di dalam masjid-masjidNya, Allah menyebut mereka sebagai orang-orang yang paling aniaya.
Allah berfirman,
“Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.” (QS. al-Baqarah:114)
Maknanya bahwa orang-orang yang menghidupkan masjid-masjid dengan dzikrullah dan memerintahkan manusia kepadanya merupakan sebaik-baik amal dan jauh dari perbuatan aniaya.
Sedangkan shalat, khususnya shalat fardhu berjama’ah, di dalam masjid memiliki keutamaan yang besar,
diantaranya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(( ﻣﻦ ﺗﻮﺿﺄ ﻟﻠﺼﻼﺓ، ﻓﺄﺳﺒﻎ ﺍﻟﻮﺿﻮﺀ، ﺛﻢ ﻣﺸﻰ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺑﺔ، ﻓﺼﻼﻫﺎ ﻣﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ – ﺃﻱ : ﻣﻊ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ - ؛ ﻏﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﺫﻧﻮﺑﻪ ))
“Barangsiapa berwudhu untuk shalat, lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian berjalan menuju shalat fardhu, lalu dia shalat bersama manusia –yakni bersama jama’ah di masjid-, niscaya Allah ampuni dosa-dosanya.” (HR. Muslim)
Darmawan Denassa (26/07/2017 14:47)
Salah satu masjid di Malino