Komentar :
alkholil berau (01/05/2016 07:16)
SEJARAH SIGKAT DAN PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-KHOLIL
Pondok Pesantren Al-Kholil Sambaliung, Kabupaten Berau merupakan pondok pesantren yang mulai berdiri tahun 2007 yang dirintis oleh Al-Ustadz Suhari Mustaji (Pimpinan Pesantrensekarang) yang kebetulan beliau merupakan lulusan pondok pesantren ternama di daerah Pamekasan Madura dan alumni Pondok PesantrenAl-Kholil Sidoarjo.
Cikal bakal Pondok Pesantren Al-Kholil berawal dari sebuah tanah yang diwakafkan kepada Ust. Suhari Mustaji yang terdapat di Jl Raya Bangun Rt. 01 Kec. Sambaliung untuk dijadikan sarana belajar mengajar, karena pada waktu itu ada sekitar 20 santri yang sudah mau belajar kepada beliau. Maka pada tahun itu pula dibangunlah sebuah Aula kecil dan ruangan kelas sebagai sarana pembelajaran. Satu tahun kemudian jumlah para santri bertambah secara signifikan yaitu sekitar 60 santri yang tidak menetap dan 10 santri yang mulai menetap di sana dan pada tahun itu pula akhirnya pondok pesantren Al-Kholil diresmikan yaitu tepat pada Tanggal 06 Agustus 2008 oleh Bupati Berau Bpk. Drs. Makmur, HAPK, MM.
Sejak itu beliau sebagai pimpinan pesantren mulai mengembangkan pendidikan yang ada di Ponpes Al-Kholil, yang semula hanya mengajar dengan system sorogan, namun akhirnya beliau menambah dengan pengembangan bahasa Arab dan bahsa Inggris serta Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) yang bernaung di bawah BKPRMI Kab. Berau sebagai sarana baca Al-Qur’an untuk santri kecil yang mukim dan santri dari luar.
Karena jumlah santri bertambah banyak, yaitu sekitar 70 santri, maka akhirnya beliau berinisiatif untuk mencari guru bantu yang didatangkan langsung dari Madura Jawa Timur. Sejak itulah beliau dibantu oleh 3 guru yang kompeten dalam bidang bahasa Arab.
Karena bertambah pesatnya santri yang mukim di pesantren, akhirnya tahun 2012 pendidikan formal pun mulai didirikan yaitu MTs Al-Kholil yang bernaung di bawah lembaga pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Berau.
Untuk meringankan beban santri yang mulai menetap atau mukim di pesantren akhirnya pada tahun 2012 beliau mendaftarkan ponpes Al-Kholil ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Kabupaten dan Provinsi dan Komensos. Hal itu dilatar belakangi oleh status ekonomi para orang tua santri yang notabene kebanyakan berasal darikalangan menengah kebawah.
Tahun 2013 dan 2015 merupakan tahun pengembangan Ponpes Al-Kholil mulai dari penambahan program peasantren seperti halnya diresmikannya program Halaqoh Tilawatil Qur’an (HTQ), Akselersi Baca Kitab Kuning/Halaqoh Tilawatil Kutub (HTK) dan pengembangan sarana prasarana seperti pembangunan Ponpes Al-Kholil di Jl. Sei Limunjan RT 21 yang luasnya 2 hektar tanah wakaf yang sudah dibangun 3 gedung yang sudah dipakai sebagai ruang kegiatan belajar mengajar MTs Al-Kholil dan ditambah 4 gedung yang sebentar lagi akan diresmikan dan difungsikan sebagai asrama putra MTs Al-Kholil.