PetaLokasi.org

Direktori Lokasi di Indonesia

Flabird

Bangli, Bali
Klasifikasi: Restaurant, Cafe, Bakery, dan Bar
Alamat: Jl. Dewisita, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571, Indonesia
Rating: 5.00
Telp: +62 896-7118-8648

Komentar :

Flabird Coffee (14/01/2015 04:09)
sejarah kopi Bali
Berbeda dengan hampir semua daerah yang menghasilkan kopi di Indonesia, seperti Jawa dan Sumatra, perkebunan kopi di Bali bukan dipelopori oleh pemerintahan kolonial Belanda, tapi dari para pedagang dari Lombok yang membawa bibit kopi ke Bali di awal Abad 20. Jadi, dibandingkan dengan daerah lain, perkebunan kopi di Bali termasuk yang paling muda, memang. Kesuburan tanah vulkanis dan iklim di daerah Kintamani memang sangat ideal untuk pertumbuhan kopi di Bali yang berlangsung sangat cepat. Dan jenis kopi yang dibawa oleh para pedagang dari Lombok ke Bali pada masa itu adalah Robusta, yang tahan hama dan mempunyai kadar kafein yang tinggi.

Daerah Kintamani yang terletak di utara Pulau Bali sampai saat ini masih merupakan penghasil kopi yang utama di Pulau Dewata ini, meskipun saat ini Arabika lebih banyak ditanam ketimbang Robusta. Mengapa? Karena Arabika rasanya tidak terlalu asam dan harganya lebih tinggi. Jelas, hal ini lebih menguntungkan bagi para petani dan pengusaha kopi di Bali.

Kita boleh bangga, bahwa pada tahun 2008 Kopi Bali yang berasal dari Kintamani ini mendapat sertifikat Geographical Indication (GI) secara resmi, yang artinya kopi Bali sudah memenuhi kualitas internasional. Sertifikat ini juga biasa diberikan untuk wine dan keju.

Keunikan dari perkebunan kopi di Bali adalah karena biasanya pengurus kopi di sana juga adalah para petani beras. Para petani di Bali biasa bekerja dengan memegang prinsip Tri Hita Karana, sebuah filosofi yang berpusat pada usaha untuk menjaga perdamaian dan ketenangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya.

Perbedaan lainnya antara kopi Bali dengan kopi-kopi lain di Indonesia adalah cara memrosesnya. Kopi Bali diproses dengan cara tradisional Bali. Buah kopi dibuang sebelum bijinya mengering, dan proses ini disebut sebagai “proses basah”. Sementara, biasanya kopi di Indonesia melalui “proses kering”, di mana seluruh buah kopi dikeringkan dulu. Itulah sebabnya, warna biji kopi Bali lebih terang dibanding kopi-kopi lainnya di Indonesia. Rasanya mirip seperti kopi-kopi di Pulau Jawa, Timor, dan Flores, dan agak sedikit mirip dengan kopi Toraja dan kopi Sumatra.

A Google User (14/01/2015 04:09)
sejarah kopi Bali
Berbeda dengan hampir semua daerah yang menghasilkan kopi di Indonesia, seperti Jawa dan Sumatra, perkebunan kopi di Bali bukan dipelopori oleh pemerintahan kolonial Belanda, tapi dari para pedagang dari Lombok yang membawa bibit kopi ke Bali di awal Abad 20. Jadi, dibandingkan dengan daerah lain, perkebunan kopi di Bali termasuk yang paling muda, memang. Kesuburan tanah vulkanis dan iklim di daerah Kintamani memang sangat ideal untuk pertumbuhan kopi di Bali yang berlangsung sangat cepat. Dan jenis kopi yang dibawa oleh para pedagang dari Lombok ke Bali pada masa itu adalah Robusta, yang tahan hama dan mempunyai kadar kafein yang tinggi.

Daerah Kintamani yang terletak di utara Pulau Bali sampai saat ini masih merupakan penghasil kopi yang utama di Pulau Dewata ini, meskipun saat ini Arabika lebih banyak ditanam ketimbang Robusta. Mengapa? Karena Arabika rasanya tidak terlalu asam dan harganya lebih tinggi. Jelas, hal ini lebih menguntungkan bagi para petani dan pengusaha kopi di Bali.

Kita boleh bangga, bahwa pada tahun 2008 Kopi Bali yang berasal dari Kintamani ini mendapat sertifikat Geographical Indication (GI) secara resmi, yang artinya kopi Bali sudah memenuhi kualitas internasional. Sertifikat ini juga biasa diberikan untuk wine dan keju.

Keunikan dari perkebunan kopi di Bali adalah karena biasanya pengurus kopi di sana juga adalah para petani beras. Para petani di Bali biasa bekerja dengan memegang prinsip Tri Hita Karana, sebuah filosofi yang berpusat pada usaha untuk menjaga perdamaian dan ketenangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya.

Perbedaan lainnya antara kopi Bali dengan kopi-kopi lain di Indonesia adalah cara memrosesnya. Kopi Bali diproses dengan cara tradisional Bali. Buah kopi dibuang sebelum bijinya mengering, dan proses ini disebut sebagai “proses basah”. Sementara, biasanya kopi di Indonesia melalui “proses kering”, di mana seluruh buah kopi dikeringkan dulu. Itulah sebabnya, warna biji kopi Bali lebih terang dibanding kopi-kopi lainnya di Indonesia. Rasanya mirip seperti kopi-kopi di Pulau Jawa, Timor, dan Flores, dan agak sedikit mirip dengan kopi Toraja dan kopi Sumatra.

Tempat Lainnya :

  1. Angel Cafe
    JL. Gautama No.26, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571, Indonesia
    Telp: +62 366 970474
  2. Mama and Asahi Ice Cream
    Jl. Gootama No.13, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571, Indonesia
  3. Soma Cafe
    Jalan Gaotama, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80515, Indonesia
    Telp: +62 361 8493655
  4. Bali Pop
    13, Jl. Gootama, Ubud, Gianyar, Bali 80571, Indonesia
    Telp: +62 812-3942-582
  5. BBs Cafe & Deli
    Jl. Raya Ubud, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571, Indonesia
    Telp: +62 366 975013
  6. Indosat Cafe Lotus. PT
    Jl. Raya Ubud No.14, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571, Indonesia
    Telp: +62 366 977374
  7. Sita Café
    Jl. Raya Ubud No.88, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571, Indonesia
    Telp: +62 361 971832
  8. Prada Kafe
    Jl. Kajeng, Ubud, Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80571, Indonesia
    Telp: +62 366 975122
  9. Mr. Ketut Coffee
    No 40 Sambahan, Jl. Suweta, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571, Indonesia
    Telp: +62 361 975304
  10. 9 Angels
    Jl. Suweta No.32, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571, Indonesia
    Telp: +62 817-776-768
Copyright © 2016 - 2024
PetaLokasi.org | About | Privacy