Komentar :
Putu Gyan Jayanti (06/06/2018 13:05)
Harus bener2 teliti. Yg jaga berdua, yg satu ngisi, yg satu pegang uang. Tapi berdirinya tepat di depan digital harga. Untuk apa?
Padahal masih ada space luas di sebelahnya. Pernah juga bli bensin langsung untuk 2 motor (barengan sama temen), ngisi full. Bensin di motor masih setengah (yg biasanya di bliin 20.000 udh full), pas mau bayar malah diminta 58.000
Wirawan Mahayana (06/06/2018 12:58)
Pelayanan tidak baik
Digital nominal harga bensin ditutupi, sehingga tidak bisa melihat total harga, apakah sesuai atau tidak
Jangan mencoba melakukan kejahatan!! Untuk para petugas spbu yang melakukannya, kalian sudah mendapatkan gaji, masih kurang? Kalian masih bisa makan dari gaji itu, bagaimana dengan orang yang tidak mampu bekerja dan bekerja dengan penghasilan yang sedikit? Pikirkan wahai kaum berada!
Rusdi Hen (07/01/2018 04:13)
Masih ada solar
Justin Gomez (18/11/2017 15:35)
It's pretty well known, by most locals at least, that when asking for a set monetary value of petrol, i.e. Rp10,000, 20,000 etc., that you'll always get just a little less than you are paying for.
Yes, "skimming", at all the Petroleum company petrol pump stations I may add, is unfortunately the norm in Indonesia.
At the end of the day (or frequently when the station has run out), petrol served, again money taken is tallied. So, if a certain pump is in credit, I guess that money simply goes into whomever's pockets.
I was advised by my Balinese friend, who used to work as an attendant, to simply always say, "penuh" or "full". As, this means the pump flows freely, until your tank is full to the brim, and so the pump's nozzle auto shut-off is actived. This is the only method to actually get exactly what you pay for.
With many locals just in no financial position to always do this, the skimming will surely continue.
Apriskawhy (31/07/2017 06:27)
Bad service
Gurita Hartono (29/06/2017 23:32)
Buka 24 jam
Ellyse Dewi (09/02/2017 15:21)
Berbagi pengalaman,saya sudah berlangganan di pertamina ini sejak lama,karena dekat dengan rumah saya. karyawannya sangat ramat. Tapi,salah satu karyawan yg saya kurang ketahui namanya kalau engga salah atas nama I WAYAN WIRATAMA yg bekerja di bagian pertamax motor,orangnya memiliki tekstur badan yg besar. Pada saat itu saya membeli bensin FULL TANK,saya membayar dengan uang 50RIBU,dan total bensin saya pada waktu itu adalah 21RIBU,pak wayan ini menyuruh saya untuk mengecek kembaliannya ditempat mengisi bensin. Karena antrian sangat panjang,saya memutuskan untuk maju tidak jauh dari tempat pengisian bensin,dalam kondisi saya belum meninggalkan pertamina. Ternyata kembalian saya kurang lagi 5rb,saya diamkan motor saya di tempat saya mengecek uang dan saya berjalan menghampiri pak wayan. Dan apa yang dia katakan? SANGAT SANGAT TIDAK SOPAN. Kurang lebih seperti ini percakapannya :
S : "pak kembaliannya kurang lagi 5rb"
W : "sudah saya blg kan kalo ngecek susuk ya disini,saya kan engga tau kalo nanti KAMU MASUKIN UANGNYA KE DOMPET DAN NGAKU KALO UANGMU KURANG LAGI 5rb. kan saya yg rugi"
S : *saya dian dan saya malu karena dimarahi dibanyak orang yg sedang mengantrai*
W : *dengan tidak sopan menyodorkan uangnya* "NIH NIH LAGI 5RB"
Dan saya pun bergegas pulang.
Beberapa minggu kemudian,saya membeli bensin disana lagi,dan saya bertemu dengan pak wayan lagi. Dengan wajah angkuh dan kasarnya,dia tidak berbicara sepatah katapun seperti orang bisu. Saya lalu berkata "pak beli 20 rb ya" tetap tidak ada respon,apa yg terjadi? Pak wayan mengisi tank bensin saya dengan bensin yg bercucuran kemana",emg totalnya 20 rb tapi tidak full tank. Tapi saya tetap diam.
Dan hari ini saya beli bensin,dan bertemu pak wayan lagi. Seperti biasanya pak wayan tetap tidak berbicara sepatah katapun. Saya pun berkata "pak beli 15 rb". Dan apa yg terjadi lagi? Bensin saya bercucuran kemana". Tidak ada tolehan sedikit pun dan pak wayan tetap memasang wajah AROGANNYA.
Kita sebagai pelanggan harus diperlakukan dengan baik,jangan sampai satu orang seperti itu membuat nama pertamina menjadi rusak.
Mungkin ada yang tahu no telp manager pertamina tukad yeh aya? Kalau tahu bisa di add no telpnya. Supaya tidak ada lagi kasus yg seperti saya,dan orang seperti pak wayan bisa ditindak lanjuti pekerjaan kedepannya.
Trims.