PetaLokasi.org

Direktori Lokasi di Indonesia

Pincuran Gadang Old Mosque

Agam, Sumatera Barat
Klasifikasi: Masjid
Alamat: Matua Hilia, Matur, Agam Regency, West Sumatra 26162, Indonesia
Rating: 5.00
Jam Operasional:
Monday: Open 24 hours
Tuesday: Open 24 hours
Wednesday: Open 24 hours
Thursday: Open 24 hours
Friday: Open 24 hours
Saturday: Open 24 hours
Sunday: Open 24 hours

Komentar :

Zulheri Fauzi (10/05/2018 03:27)
pancuran gadang matur jernih airnya. Bukan pemandian umum. Khusus masyarakat

Rudy Hermansjah Tahir (29/04/2018 18:03)
Tidak jelas kapan pastinya Masjid Pincuran Gadang dibangun. Ada yang menyebutkan sekitar tahun 1837 (era setelah Perang Padri), ada juga yang mengatakan 1885. Tetapi berdasarkan inskripsi pada menara masjid tertera huruf latin “ANNO 1931”,mungkin tahun 1931 bisa dijadikan patokan usia bangunan ini.
Selain itu, masjid ini juga telah ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Pur­bakala Batu Sangkar, yang membawahi Sumbar, Riau, dan Kepri.

Nirman Dez (15/04/2018 20:03)
surau tuo nan indah, yang berada disisi lembah dan mata air ini, telah direcanakan dan dirancang dengan sangat baik. bayangkan sejak dimulai tahun1825, sudah membangun surau dengan arsitektur yang mempesona.

pertama, dimana untuk penempatan masjid saja sudah didekatkan dengan sumber air yang bersih dan melimpah. lalu kedua, kebutuhan akan air bersih tersebut, sengaja didistribusikan kesisi dalam pekarangan surau, persis saluran seperti parit (25x50cm) mengitari bawah dinding surau. agar kaki dapat diulangi kebersihannya dan menjaga kesucian surau. ketiga, aliran air juga distribusikan ke bagian sisi timur bangunan untuk area berwudhu.

dan yang menakjubkan lagi, bagaimana air dari sumber alami ini dibuatkan kolam yang cukup besar, untuk penampungan yang kemudian baru didistribusikan untuk para jemaaah yang ingin mandi terlebih dahulu, sebanyak 7(tujuh) buah pancuran cukup besar (pincuran gadang).

sekedar mengingatkan kembali, bahwa diranah minang dahulu, banyak para leluhurnya, khususnya para ulama dan muridnya belajar mendalami ilmu agama islam dengan mendatangi surau2 di nagari lain (pesuluk). dan malah mereka belajar sampai ke tanah aceh, misalnya ke labuan aceh. dan sebaliknya para ulama aceh inipun sengaja membalas kunjungan silaturahmi, dengan mendatangi surau2 di ranah minang. mereka cinta mendalami agama, belajar kitab kuning secara mendalam bersama. dan senang bertukar ilmu senantiasa.

dengan seringnya kegiatan silaturahmi ini, saling mengunjungi, dan berkumpul di surau tuo, maka desain pancuran dibuatlah banyak dan besar, agar bisa memenuhi kebutuhan kegiatan belajar mengajar agama dengan nyaman, tenang dan damai.

saat itu para kaum dan ulama matua hilia, yang diundang AllahSWT, berkesempatan berhaji, mereka harus berjalan kaki dari kampung terpencil menuju ke kota bukittinggi. mereka berjalan kaki 20km melintas bukit, menyisir jalan tanah ngarai sihanok menuju ke kota.

melalui kota bukittingi inilah mereka baru dapat melanjutkan perjalanan ke kota padang. dan selanjutnya perjalan mereka dari pelabuhan teluk bayur menggunakan kapal laut siap menuju jeddah, selama 1 bulan perjalanan.

bayangkan para ulama dahulu, untuk mencari ilmu agama islam, tidaklah semudah jaman kini. patutlah rasanya kita semua meneteskan air mata, mengingat gigihnya mereka menuju keridhoan AllahSWat demi syiar agamaNya.

bayangkan dahulu pada abad ke18, hingga kemerdekaan tiba. surau tuo ini, tegak berdiri dipinggi ngarai dan rimba, keadaan pohon hutan yang masih padat dan lebat, jejak jejak harimau sumatera pun tentu masih menapak.

menyelami duduk didalam surau ini, terus meneteskan air mata, membayangkan para leluhur terus berjuang dengan semangat yang tinggi.

yaAllah... surgalah bagi para imam, dan para ulama yang telah susah payah berjuang di nagari matua hilia ini, baik untuk dirinya sendiri, murid2nya, serta kaumnya.

dan limpahkan pula rahmatMu, bagi para cucu yang telah menikmati dan senatiasa menjaga surau tuo ini. AmienYRA.

Maha Dewa (10/03/2018 02:14)
Masjid bersejarah dan harus dijaga kebersihan dan kekuatan bangunanya karna masjid ini bagus dan arsitektur khas minang

adek f. rasyad (05/09/2017 00:38)
Tanah leluhur nenek moyang dari kedua orang tua saya. Kemarin sempat berenang di pinggiran gadang, tapi tidak bisa lama, Krn suhu airnya ±12°C dan menusuk telinga, cukup 200 meter saja terus pulang :).. baiknya berenang disini setelah Dzuhur saat matahari sedang tegak berdiri, agar tidak terlalu dingin :)

Ada pincuran utk mandi khusus laki-laki juga.

Tempat Lainnya :

  1. Mesjid Assa Adah Surau Lauik
    surau lauik, panampuang, Panampung, Iv Angkat Candung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat 26152, Indonesia
  2. Mushola Syukra
    Jl. Raya Bukittinggi - Payakumbuh No.19, Biaro Gadang, Iv Angkat Candung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat 26152, Indonesia
  3. Mushalla Ampang Tangah
    Panampung, Empat Angkat Candung, Panampung, Iv Angkat Candung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat 26152, Indonesia
  4. Mesjid Mukhlisin
    Panampung, Iv Angkat Candung, Agam Regency, West Sumatra 26152, Indonesia
  5. Nur Iman Mosque
    Bukit Apit Puhun, Guguk Panjang, Bukittinggi City, West Sumatra 26136, Indonesia
  6. Mushala Darul Muttaqin
    Jl. Perawat, Belakang Balok, Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26181, Indonesia
  7. Surau Bunjo
    Jl. Batang Masang No.4a, Belakang Balok, Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26181, Indonesia
  8. Mushala Al Ikhlas (Surau Limau)
    Jl. Batang Masang No.4a, Belakang Balok, Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26181, Indonesia
  9. Masjid Baiturrahman
    Manggopoh, Lubuk Basung, Agam Regency, West Sumatra 26452, Indonesia
  10. Balai Belo
    Koto Kaciak, Tanjung Raya, Agam Regency, West Sumatra 26471, Indonesia
Copyright © 2016 - 2025
PetaLokasi.org | About | Privacy