Komentar :
mahlizar safdi (26/04/2017 12:44)
Tempat bersejarah penemuan kerangka manusia purba berusia 7000 tahun.
di ekskavasi oleh I Ketut Wiradyana dari BALAR Medan sebagai Arkeolog pertama yang menemukan kerangka di Loyang mendale.
SMS Video (31/03/2017 02:27)
DITEMUKAN TULANG GAJAH BERUMUR 8.400 TAHUN DI TAKENGON
Ekskavasi yang dilakukan para arkeolog dari Balai Arkeologi (Balar) Medan sejak 1 April 2015 lalu di Ceruk Mendale, Takengon, Aceh Tengah, Selasa (7/4/2015) berhasil menemukan tulang kaki gajah yang berumur 8.400 tahun. Bagian tulang kaki gajah itu panjangnya 54 cm ditemukan pada penggalian petak kelima yang berada dikedalaman 3,40 meter.
Pada tahun 2014, para arkeolog itu sudah pernah menemukan pecahan tulang gajah sekitar 2 meter dari lokasi penemuan hari ini. Hasil uji carbon dating terhadap penemuan tahun 2014 itu menunjukkan bahwa usia tulang gajah tersebut sekitar 8.400 tahun.
Arkeolog yang dipimpin oleh Ketut Wiradnyana itu meyakini, tulang kaki gajah yang ditemukan hari itu merupakan bagian dari tulang gajah yang pernah ditemukan sebelumnya. Melihat lokasi penemuan tulang kaki gajah itu, Ketut Wiradnyana menyebutnya sebagai bagian dari budaya Mesolitikum yang dibawa oleh orang-orang Hoabin.
Budaya Mesolitikum atau dikenal dengan Zaman Batu Madya merupakan suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda. Di Zaman Mesolitikum, jelas Ketut Wiradnyana, mereka hidup tidak berbeda jauh dengan Zaman Paleolitik.
Biasanya mereka memiliki tempat tinggal tetap yang berlokasi ditepi danau, seperti lokasi Ceruk Mendale itu. Untuk mempertahankan hidupnya, mereka berburu dan menangkap ikan, sangat besar kemungkinan mereka juga bercocok tanam secara sederhana.
Selain ditemukan tulang kaki gajah, di lokasi ekskavasi itu juga ditemukan pecahan gerabah strip merah dan hitam. Sedangkan tulang gajah yang ditemukan hari ini tidak utuh, melainkan hanya tulang bagian kaki.
Temuan itu membuktikan bahwa orang-orang di Zaman Mesolitikum yang tinggal di Ceruk Mendale itu memanfaatkan gajah sebagai makanannya. Biasanya, binatang favorit yang diburu oleh orang-orang di Zaman Mesolitikum adalah babi, rusa atau hewan kecil lainnya.
Temuan tulang kaki gajah di Ceruk Mendale itu tergolong unik karena dengan peralatan seperti kapak batu atau tombak kayu, rasanya sangat sulit bagi mereka untuk melumpuhkan seekor gajah. Boleh jadi, jelas Ketut Wiradnyana, gajah itu terjebak atau dijebak di rawa-rawa yang memang banyak terdapat di sekitar Danau Laut Tawar, berjarak 50 meter dari lokasi ekskavasi.
“Barangkali setelah gajah itu mati lemas, barulah mereka ambil bagian-bagian tertentu yang bisa dimakan, salah satunya bagian kaki,” prediksi arkeolog kelahiran Negara, Kabupaten Jembrana, Bali itu.