Komentar :
Aulya Munizar (26/07/2017 18:04)
Mulai dari Nol ya Gan! 😅😅
Zabar Yunus (02/06/2017 20:55)
Spbu
yudi armanda (08/10/2016 06:18)
Cukup bersih dan cepat. Tutup sampai jam 10 malam. Cuma jenis pertalite dan pertamax sering habis saat harga lg murah
agus fajri Najamuddin (22/09/2016 01:29)
Bagus, lengkap atm, hanya tidak 24 jam
Reynold Kumara (24/07/2016 12:30)
Numpang lewat
agus fajri bin na (22/09/2016 01:29)
Bagus, lengkap atm, hanya tidak 24 jam
Hery IT (27/09/2016 08:11)
Pertamina (was Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara, lit. 'State Oil and Natural Gas Mining Company') is an Indonesian state-owned oil and natural gas corporation based in Jakarta.[2] It was created in August 1968 by the merger of Pertamin (established 1961) and Permina (established 1957). The firm is currently (2013) the second-largest crude oil producer in Indonesia behind the US-based Chevron Pacific Indonesia.[3] In 2013 for the first time, Pertamina ranked no. 122 in the Fortune Global 500 list of companies with revenues totalling to $70.9 billion[4] , Pertamina is also the sole Indonesian company to be featured in the list.
translate Indonesia
Pertamina (dahulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Pertamina masuk urutan ke 122 dalam Fortune Global 500 pada tahun 2013.[3][4].
Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia, namun monopoli tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001. Perusahaan ini juga mengoperasikan 7 kilang minyak dengan kapasitas total 1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia dengan kapasitas total 1.507.950 ton per tahun dan pabrik LPG dengan kapasitas total 102,3 juta ton per tahun.[5]
Pertamina adalah hasil gabungan dari perusahaan Pertamin dengan Permina yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan ini terjadi pada 1968. Direktur utama (Dirut) yang menjabat dari 2009 hingga 2014 adalah Karen Agustiawan yang dilantik oleh Menneg BUMN Syofan Djalil pada 5 Februari 2009 menggantikan Dirut yang lama Ari Hernanto Soemarno. Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat sejarah penting karena ia menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di perusahaan BUMN terbesar milik Indonesia itu. Karen Agustiawan mengundurkan diri sebagai Dirut pada 1 Oktober 2014 dan menjadi dosen guru besar di Harvard University, Boston, Amerika Serikat. Selanjutnya pada 28 November 2014, Presiden Joko Widodo memilih Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Ia menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan diri[6].
Sumber:wikipedia
agus fajri bin najamuddin (22/09/2016 01:29)
Bagus, lengkap atm, hanya tidak 24 jam