Search
Add Listing

About Toronata Coffee House Kawangkoan

Toronata Coffee House Kawangkoan is a cafe, located at Jl. BW Lapian (Jl.Raya Kawangkoan), Kawangkoan, Sulawesi Utara, Indonesia 95692. They can be contacted via phone at 0431-3175723 for more detailed information.

The haritage of Kawangkoan city since 1950

Tags

Description

Sejarah Biapong - Sejarah TORONATA

Sejarah Biapong/Bakpao di Kawangkoan

Bakpao merupakan makanan tradisional Tionghoa. Dikenal sebagai bakpao di Indonesia karena diserap dari bahasa Hokkian yang dituturkan mayoritas orang Tionghoa di Indonesia.

Namun di se-antero Minahasa, Bakpao dikenal dengan sebutan BIAPONG. Perubahan sebutan Bakpao menjadi Biapong di Minahasa tak terlepas pula dari penyesuaian cara menuturkan bahasa asli Biapong itu sendiri, yaitu dari kata Baozi --> Bakpao --> Biapong.

Bakpao sendiri memiliki arti harafiah: Baozi yang berisi daging. Baozi sendiri dapat diisi dengan bahan lainnya seperti daging ayam, sayur-sayuran, serikaya manis, selai kacang kedelai, kacang azuki, kacang hijau,dan sebagainya, sesuai selera. Bakpao yang berisi daging ayam dinamakan kehpao. Di “Kota Biapong Kawangkoan”, yang sangat terkenal adalah Bakpao berisi daging dan kacang hijau (temo).

Kulit bakpao dibuat dari adonan tepung terigu yang setelah diberikan isian, lalu dikukus sampai mengembang dan matang. Pao itu berati “bungkusan”, Bakpao berarti “Bungkusan-bak” , bak itu artinya daging.

Untuk membedakan bakpao tanpa daging (vegetarian) dari bakpao berdaging biasanya di atas bakpao diberi titikan warna.

Sejarah Bakpao sendiri berasal dari salah satu bagian kecil dari roman terbaik sepanjang masa, Sānguó Yǎnyì. Zhuge Liang (181 – 234) adalah salah satu ahli strategis terbaik China, juga sebagai perdana menteri, insinyur, ilmuwan, dan penemu legendaris bakpao.

Ketika dalam perjalanan akan kembali ke Cheng Du (ibu kota Shu), Zhuge Liang harus melewati sungai besar. Di sungai itu Liang tertahan karena selalu saja ada gelombang besar dan badai ketika pasukan Shu akan menyeberang. Zhuge Liang kemudian meminta pendapat Meng Huo yang ikut mengantar Liang dan Meng Huo berkata: “Sejak zaman nenek moyang kami, orang yang ingin melewati sungai itu harus melemparkan 50 kepala manusia untuk persembahan kepada roh sungai ”

Karena Liang tidak mau membuat pertumpahan darah lagi, ia membuat kue yang menyerupai kepala manusia: bulat namun rata didasarnya, dan kue ini disebut bakpao (baozi).

Biapong, Bakpao Khas Kawangkoan, Khas Toronata

Di Kawangkoan sendiri, Biapong sudah mulai dikenal sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang yaitu sejak dibukanya kedai kopi-kedai kopi oleh para pendatang Tionghoa.

Pada tahun 1945, seorang pemuda asli Kawangkoan bernama Alfred John Supit yang karena didorong oleh jiwa muda jiwa ingin tahu dan karena tanggungjawabnya menghidupi 3 orang adiknya saat itu (yaitu: Hein Supit, Victor Supit, Andri Supit dan Dani Mendur), pergi merantau ke kota Manado dan akhirnya diterima bekerja di sebuah kedai kopi milik orang Tionghoa di pusat kota Manado.

Ditempat ini selama lebih-kurang 3 tahun Sang pemuda Kawangkoan yang biasa dipanggil akrab John (di tahun 60-an sampai awal 70-an sempat terpilih sebagai Hukum Tua dan memerintah desa Sendangan selama 2 periode), belajar bagaimana membuat Biapong bahkan belajar bagaimana membuka dan mengelola kedai kopi/rumah kopi.

Tak berlama-lama. sekembalinya dari perantauan di kota Manado dan setelah menikahi Maria Magdalena Umbas (putri kedua dari Hukum Tua Sendangan waktu itu) pada tahun 1950, John Supit langsung membuka sendiri usaha rumah kopi dengan hindangan khas Biapong Kawangkoan dan traditional coffee. Tentunya juga isi Biapong diracik dengan resep khas John Supit sendiri yang saat ini tetap dipertahankan menjadi cita rasa spesial “Biapong Toronata”.

Rumah kopi milik John Supit ini dinamakan “TORONATA” yang jika diterjemahkan dari bahasa Tountembouan berarti “Manfaat Kita Bersama”, Torona=Manfaat, Ta=Kita.

Suka duka dan jatuh bangun sudah dialami rumah kopi Toronata selama lebih dari 60 tahun eksis menjadi ikon kota Biapong, Kawangkoan. Sempat mengungsi bahkan membuat bunker pengungsian di bawah lantai rumah kopi saat peristiwa Permesta 1957-1961 bahkan selalu terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan gereja karena pemilik rumah kopi Toronata dari generasi pertama sampai kedua adalah aktivis-aktivis kemasyarakatan dan gereja di Kawangkoan.

Saat ini, setelah dikelola oleh generasi kedua yaitu Max Johanis Mangindaan Supit, rumah kopi Toronata sudah banyak berbenah, menyesuaikan dirinya dengan perkembangan zaman. Setelah malakukan “rebranding” pada bulan September 2012, Pengelola terus meningkatkan standar mutu dan pelayanannya.

“Toronata Coffee House” telah siap menyediakan & melayani, menghadapi arena persaingan yang positif dengan satu tujuan yaitu tetap mempertahankan kota Kawangkoan sebagai kiblat The Best Biapong in Indonesia…. Kawangkoan, Kota Biapong disamping kota kacang dan ragey.

Map

Item Reviews - 14

Richard Laloan

" Great taste of coffee, nice and clean coffee shop, the best in town. "

13 March 2018

Maritje Kansil

" Recomended place "

24 February 2018

Arlene Jo

" Good place. And nice taste "

07 December 2017

Hans Afriandy Setiawan

" A traditional coffee shop, need to try the biapong (a traditional manadonese bun) "

06 December 2017

Meidey Rembet

" gread place to hangout. chit chat wit friends or family. great coffee and i like the most is biapong bá (pork bakpao) "

26 October 2017

Novi Poli

" TORONATA Coffee House The Best of Kawangkoan "

16 September 2017

Yerrie Pasilia

" Warung kopi yang lumayan "

18 July 2017

Natalia Liawa

" Their strong coffee milk so tasty "

23 April 2017

Daniel Nelwan

" Istirahat sambil ngopy supaya fit lagi di jln "

07 March 2017

Johan Affandi

" Biapong enak! "

06 September 2016

David Nobel

" Legendary Coffee House "

02 September 2016

Olviane Tumbelaka

" Luar biasa... The best in town! "

11 February 2016

Hillary Gloria

" Toronata is a great coffee house. The owner is so good. So please come and enjoy the coffee, noodle & wi-fi hot spot "

11 October 2014

Stephanus Suryantara

" One of coffee house at kawangkoan. Great place for chit chat with your friends. "

24 September 2014

Add Reviews & Rate item

Your rating for this listing :

Help Us to Improve :

Working Hours :

  • Monday 05:00 - 21:00
  • Tuesday 05:00 - 21:00
  • Wednesday 05:00 - 21:00
  • Thursday 05:00 - 21:00
  • Friday 05:00 - 21:00
  • Saturday 05:00 - 21:00
  • Sunday 05:00 - 21:00