KUMPULAN PUISI DAN PANTUN CINTA PALING ROMANTIS

Anynomous

"

DEEN ASSALAM - Cover by SABYAN selamat menikmati

"

01 June 2018

Anynomous

"

coba dong test ke wa yg ada kontak

"

16 May 2018

Anynomous

"

Aku adalah perempuan yang memiliki harapan yang sederhana, Berharap semua kesemogaan yang telah terangkai indah dalam balutan do'a berubah menjadi satu pertemuan nyata yang dimana aku dan kamu begitu haru karena telah bertemu dalam sepenggal waktu.. . Sebelumnya aku memang pernah menjadi sosok yang begitu rapuh, ketika ada cinta yang datang namun sama sekali aku tak bisa merasakan bagaimana hadirnya ia dalam duniaku.. .... Kesederhanaan dalam mencintaimu semoga menjadi luar biasa , karena kamupun masih menjadi bagian dalam pengharapan Semoga semesta merangkulnya, dan mempersatukan kita yang selama ini terpisah jarak sekian jauhnya..

See MoreI am a woman who has a simple hope,
Wishing all the kesemogaan that have terangkai beautiful in slimes do ' a turn into one real meeting which I and you are so haru for having met in a piece of time..
.
I was once a very fragile figure, when there was love that came but at all I couldn't feel how he was in my world..
.
Simplicity in loving you may be amazing, because you are still a part in hope
May the universe embrace it, and unite us who all this time apart distance so far..Translated "

27 March 2018

Anynomous

"

Saya memutuskan menikah diusia 18 tahun. Setelah menikah, tidak lama saya langsung ikut suami merantau di suatu kota terpencil yang jauh dari hiruk pikuk kota besar. . Dengan terus berusaha menguatkan hati, akhirnya saya meninggalkan zona nyaman di kota domisili saya. Meninggalkan pekerjaan disebuah radio yang belum lama saya jalani, meninggalkan kampus yang pernah jadi impian saya, menunda kuliah selama 1 tahun, meninggalkan keluarga dan sahabat-sahabat seperjuangan disana. .... Banyak yang bertanya pada saya, bagaimana suka dukanya menikah muda. Bagaimana rasanya nikah muda di awal-awal pernikahan. Terlebih harus hidup merantau jauh. . Rasanya? Penuh haru, perjuangan, dan drama. Titik tersulit bagi diri saya adalah ketika harus berpisah dengan orangtua. Selama 2 minggu kepindahan saya ke tanah rantau, saya selalu menangis karena berjauhan dari orangtua. Bukan, bukan karena saya tidak siap menikah. Tapi semata karena bentuk kerinduan saya terhadap orangtua yang tak tertahankan. . Namun saya teringat sebuah ayat, “Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa: 19) . Alhamdulillah. Suami saat itu selalu bersabar dengan drama saya, tidak mengeluh dengan kondisi saya, tidak pernah menuntut untuk berhenti menangis, tidak jenuh dengan kebaperan saya. Justru dia selalu ada untuk terus menguatkan, memaklumi, dan menyayangi.

Lambat laun, saya semakin memahami, bahwa cepat atau lambat, setiap wanita pasti akan melalui fase ini, yaitu fase lepas dari tanggung jawab orangtuanya. Saya pun mulai belajar menikmati dan menjalani skenario Allah dengan hati yang lebih ikhlas. Saya lihat sisi baik dari apa yang saya risaukan selama ini. Saya lihat banyak keindahan dan kebaikan yang ada di kota rantau ini.

Setiap kita memiliki takdir sendiri. Saya belajar untuk tidak hanya menerima setiap takdir yang Allah beri, tapi juga belajar untuk bisa mencintai takdir tersebut agar ketenangan itu senantiasa bersemayam di hati.

Karena sejatinya, keberanian untuk menikah harus dibarengi dengan keberanian untuk meninggalkan zona nyaman, dan siap ketika dihadapkan dengan zona yang baru. So, apa kamu siap? :) . .

See More "

26 March 2018