Search
Add Listing

About Sequis Life Banjarmasin

Sequis Life Banjarmasin is located at Jln. Pangeran Hidayatullah Banua Anyar No. 8 Rt. 14 Rw. 02 Banjarmasin, Banjarmasin 70249. They can be contacted via phone at 085393722888, visit their website www.sequis.co.id for more detailed information.

#SequisLifeIndonesia #SequisLifeBanjarmasin #YourBetterTomorrow

Tags

Description

Sepenting Apakah Mengelola Keuangan Keluarga?

Mengapa? Karena masalah keuangan dalam keluarga diawali bukan karena tidak adanya pemasukan didalam keluarga, mun masalah ini muncul karena ketidak mampuan kita dalam mengelola keuangan keluarga secara baik. Banyak suami – isteri yang sama-sama bekerja dan mendapatkan penghasilan, namun karena kesibukan dan kurang terampil dalam mengelola keuangan keluarga, menyebabkan terjadinya permasalahan dalam keuangan keluarga.

Kesalahan dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga berdampak pada masa depan keluarga itu sendiri. Padahal Al- Qur’an secara jelas dan tegas mengajarkan kepada kita untuk senantiasa memperhatikan masa depan keluarga. Dalil-dalil tersebut adalah sebagai berikut :

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” An-Nisaayat 9.

“Dan orang-orang yang akan mati diantara kamu dan meninggalkan isteri-isteri, hendaklah membuat wasiat untuk isteri-isterinya, (yaitu) nafkah sampai setahun tanpa mengeluarkannya (dari rumah). Tetapi jika mereka keluar (sendiri), maka tidak ada dosa bagimu (mengenai apa) yang mereka lakukan terhadap diri mereka sendiri dalam hal-hal yang baik. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” Al-Baqarah ayat 240.

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” Al-Hasyrayat 18.

Disamping itu, Rasulullah saw juga pernah berpesan kepada umatnya agar mempersiapkan lima hal sebelum datangnya lima hal, yaitu :Masa muda sebelum datangnya masa tua, masa sehat sebelum datangnya masa sakit, masa kaya sebelum datangnya masa miskin, masa lapang sebelum datangnya masa sempit, masa hidup sebelum datangnya kematian.

Nabi Yusuf AS, juga pernah menterjemahkan mimpi seorang raja pada jamannya untuk segera mempersiapkan diri akan datangnya kesusahan dimasa depan. Dimana akan dating masa keemasan selama tujuh tahun dan kemudian diikuti oleh masa paceklik selama tujuh tahun. Hal-hal tersebut diatas adalah dasar-dasar hukum yang digunakan untuk memberikan suatu alternative solusi terhadap perencanaan keuangan keluarga berdasarkan prinsip-prinsip islami.

Lalu, bagaimana cara melakukan pengelolaan keuangan yang baik? Bagaimana agar pengelolaan keuangan itu sesuai dengan tuntunan agama? Bagaimana jika penghasilan yang kita miliki tak sesuai dengan kebutuhan hidup keluarga?

Eko P Pratomo, penulis buku “Cara mudah mengelola keuangan keluarga secara Islami”, mengatakan bahwa pengelolaan harta – dalam hal ini uang—merupakan suatu keharusan bagi manusia (keluarga) untuk merancang dan melangkah menuju masa depan yang lebih baik. Menata dan merencanakan keuangan secara Islami, merupakan usaha atau ikhtiar kita sebagai manusia dalam mengelola dan merencanakan kebutuhan finansial (keuangan) dengan prinsip yang halal dan berkah. Untuk mengatur keuangan keluarga diperlukan beberapa catatan mengenai kondisi keuangan, diantaranya bagaimana kondisi keuangan yang dimiliki, apa kebutuhan dan prioritas yang diperlukan saat ini dan masa depan, dan bagaimana proses perencanaan keuangan keluarga sesuai syariah.

Dinyatakan bahwa Pengelolaan keuangan keluarga dengan menggunakan system syariah, merupakan pilihan alternative bagi masyarakat muslim untuk meninggalkan system ribawi. Dari sudut pandangan Islam, permasalahan uang adalah kebutuhan primer (Dome of Needs) yang harus dipergunakan secara benar.

Konsep Dome of Needs dalam Perencanaan Keuangan Syariah diperkenalkan oleh Hijrah Advisory, Malaysia yang bekerjasama dengan Hijrah Institute. Konsep Dome of Needs atau yang dikenal pula dengan istilah kubah kebutuhan, dibangun atas empat prinsip dasar, yakni halal dan berkah, hamba Allah sebagai khalifah, menata dan merencanakan keuangan secara benar (syariah) dan hayatan thoyyibah (kehidupan yang baik dan bermanfaat).Untuk menopang proses tersebut, paling tidak harus memenuhi tujuh pilar pendukung yang membentuk kata Islamic.

Pilar yang pertama adalah huruf I mewakili Income atau penghasilan, salah satu pilar pokok penopang perekonomian keluarga ada pada penghasilan. Penghasilan merupakan pengendali. Mustahil sebuah keluarga dapat memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan hidupnya tanpa ada penghasilan atau income yang masuk.

Pilar yang kedua adalah huruf S, mewakili Spending atau pengeluaran. Sebuah keluarga dituntut untuk bijaksana dalam mengelola penghasilan yang sudah diterima.Pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu dapat mengurangi penghasilan, sehingga porsi tabungan akan menjadi semakin kecil atau tidak ada sama sekali.

Pilar yang ketiga adalah huruf L, mewakili longevity atau umur yang panjang. Panjang umur merupakan suatu berkah yang diberikan Allah kepada seseorang. Dengannya seseorang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.Tetapi umur yang panjang akan menjadi masalah bila tidak disertai dengan pengelolaan keuangan yang baik.

Ada pepatah mengatakan, suatu saat kita pasti akan berhenti bekerja, tetapi kita tidak akan pernah berhenti berbelanja.

Pilar yang ke-empat adalah huruf A, mewakili Assurance atau jaminan. Jaminan yang dimaksud disini adalah perlindungan atau proteksi penghasilan.Apa yang akan dialami keluarga apabila terjadi “sesuatu” pada diri ayah sebagai pencari nafkah, sedangkan ibu tidak bekerja? Tentu akan membawa masalah yang besar bagi keluarga. Keluarga akan kehilangan perlindungan dari sang kepala keluarga terhadap kebutuhan keuangan keluarga.

Yang kelima adalah huruf M, mewakili management of debt atau pengelolaan utang. Sudah barang tentu dengan segala kemudahan yang diberikan saat sekarang, setiap keluarga dapat memperoleh semua barang dengan cara kredit atau membayar dengan cara cicilan.Pengelolaan utang yang buruk akan membebani keuangan keluarga. Sangat penting mengelola keuangan keluarga dengan memperhatikan semua beban penghasilan yang masuk termasuk beban cicilan.

Pilar yang ke-enam adalah huruf I, mewakili investment atau investasi. Investasi ternyata sangat penting dalam pengelolaan keuangan keluarga.Dengan berinvestasi maka penghasilan yang diterima keluarga dapat dilipatgandakan, tentunya dengan cara-cara yang bijak dan sesuai dengan tuntunan agama.

Pilar yang terakhir atau ketujuh adalah huruf C, mewakili cleansing atau membersihkan. Nabi SAW pernah bersabda, segala sesuatu itu mempunyai alat pembersih. Maka penghasilan atau harta yang diperoleh keluarga juga harus dikeluarkan zakatnya untuk membersihkan harta tersebut dari hal-hal yang merusak kesuciannya.

Dari sini terlihat bahwa dalam mengelola keuangan islami terdapat 7 akun yang terdiri dari 1 akun pendapatan (income) dan 6 akun pengeluaran yang terdiri dari spending, longevity, assurance, management of debt, investment dan cleansing of wealth. Singkatnya, Konsep Kubah Kebutuhan ini adalah Panduan bagi Seseorang untuk Melakukan Perencanaan Keuangan yang Bertujuan pada Kemakmuran Duniawi dan Keselamatan Ukhrawi. Wallahu’alam bisshawab.

Map

Add Reviews & Rate item

Your rating for this listing :

Help Us to Improve :

Working Hours :

  • Monday 09:00 - 17:00
  • Tuesday 09:00 - 17:00
  • Wednesday 09:00 - 17:00
  • Thursday 09:00 - 17:00
  • Friday 09:00 - 17:00
  • Saturday 09:00 - 12:00
  • Sunday -