" This place tell about story of bondowoso city and about history in Bondowoso "
07 April 2018
Adelia Cassy
" This place was very well for you that like selfie, this place will suit you, and if you wanna come with your friends its the best place. Thank you "
04 April 2018
Prita Amelia
" The station that became the museum😔 only in this town. Usually, the inside used by the people who like 'hunting pict' as photo spot. "
16 January 2018
Fyan Lawliet
" Free entry, historical place. "
27 October 2017
Majuterus Oke
" Museum kereta api (stasiun Bondowoso)
Museum kereta api pertama di Jawa timur dan ketiga di Indonesia.
Museum kereta api Bondowoso selain sebagai sarana pariwisata baru juga sebagai sarana pendidikan untuk mengenal sejarah "
05 October 2017
Teguh Annuri
" Museum ini awalnya adalah stasiun kereta api di Bondowoso, stasiun ini sendiri sudah tidak aktif dan tidak lagi dilalui oleh kereta api, sehingga PT. Kereta Api Indonesia (KAI) mengalih fungsikan stasiun ini menjadi Museum Kereta Api, Museum Kereta Api Bondowoso merupakan museum kereta api pertama di Jawa Timur, sekaligus ketiga di Indonesia setelah Museum Kereta Api Ambarawa dan Sawah Luntho. Museum ini memamerkan berbagai macam koleksi peninggalan stasiun kereta api Bondowoso, tak hanya itu, pengunjung juga bisa mengetahui informasi peristiwa gerbong maut dari ruang komoditas. Walhasil museum ini tak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga menjadi sarana pendidikan untuk mengenal sejarah. "
05 September 2017
Haryo Bayu Dewanto
" History place "
05 August 2017
Bodi Gunawan
" Dulu merupakan stasiun besar tempat pemberhentian kereta api di Bondowoso. Saat ini jalur kereta sudah tidak aktif dan stasiun ini berubah fungsi menjadi museum kereta api. Stasiun ini juga masih melayani penjualan tiket. "
29 July 2017
Husin Al Muhdar
" Tempat ini sangat bermanfaat karena menjual bermacam KA semua jurusan.
Akan lebih baik lagi apabila KA bisa berangkat dari Bondowoso "
13 July 2017
Arya Bayu
" Stasiun yg penuh dengan nilai perjuangan rakyat demi meraih kebebasan kemerdekaan dari penjajahan Belanda #tragedi gerbong maut.
Sekarang sudah berganti menjadi museum kereta api yg mana didalamnya berisi foto foto dan benda benda bersejarah yg pernah terjadi di stasiun pada khususnya dan kab. Bondowoso pada umumnya "
09 July 2017
Herman Buyle
" Nice place. I hope the railway open again to Jember.. Important because of history and can bring new opportiunity s to Bondowoso & tamanan "
10 June 2017
IJEN VIEW
" Stasiun ini sudah tidak aktif beroprasi. Tetapi saat ini stasiun ini digunakan sebagai museum karena dianggap memiliki nilai historis yang tinggi "
" Lokasi museum kereta tidak terlalu jauh dari terminal bus bondowoso, tempat tidak terlalu ramai bangunan stasiun masih sangat terawat lokasi sangat bagus untuk hunting foto untuk kunjungan terakhir bulan oktober masih belum dikenai biaya masuk koleksi di museum masih sebatas persinyalan, karcis dan beberapa peralatan yang digunakan dalam bertugas "
01 November 2016
Niken Rosanti
" Bagus. Tempat nya bersih, petugasnya ramah, dan museum nya informatif. Coba dibuka jalur kereta api wisata yang tidak terlalu panjang. Pastinya akan semakin menarik banyak pengunjung "
08 October 2016
Sts Santuso
" Tempat bersejarah yang kini telah tak beroperasi lagi "
21 August 2016
Samsul Huda
" BAGUS "
26 May 2016
Tryutama 456
" Karena jalurnya banyak yang rusak terjadi banyak keclallkaan. "
24 May 2016
Echo Wahyudi
" stasiun ini dibangun pada zaman kolonial Belanda pada th 1890.ditutup pada tahun 2004.
Sabtu, 23 November 1947, dari stasiun ini tertoreh sejarah kelam perjuangan masyarakat bondowoso,
Beragam literasi sejarah mengisahkan, kejadian tersebut berawal saat beberapa bulan sebelumnya pasukan Belanda mendarat di kawasan Pasir Putih Situbondo, kemudian melakukan agresi militernya hingga ke Bondowoso.
Kedatangan pasukan Belanda disambut dengan perjuangan heroik pejuang Bondowoso. Karena kalah persenjataan, pejuang Bondowoso berhasil dipukul mundur. Namun, kegigihan karena tidak ingin dijajah kembali membuat para pejuang menggunakan taktik perang gerilya.
Taktik tersebut cukup jitu. Pejuang Bondowoso nyaris memenangkan pertempuran. Saat itulah, tentara Belanda menggunakan politik devide et impera.
Adu domba dijalankan. Banyak tokoh penting yang ditangkap. Belanda juga menggunakan mata-mata dari bangsa pribumi untuk menangkapi para pejuang Bondowoso.
Dari penangkapan besar-besaran tersebut, semua rumah tahanan di hampir setiap kecamatan penuh sesak. Sedikitnya 637 tentara dan pejuang rakyat meringkuk di sel tahanan Belanda. Melihat banyaknya tahanan, diputuskan untuk memindahkan beberapa tahanan, khususnya untuk kasus pelanggaran berat ke Surabaya
Pagi buta tahanan yang tercatat dibangunkan secara kasar lalu dikumpulkan di depan penjara. Rincian tahanan adalah sebagai berikut: 20 rakyat desa, 30 dari laskar rakyat, 30 dari TRI, serta 20 polisi.
Pada jam 05.30 WIB tahanan tiba di Stasiun Kereta Api Bondowoso. Sebanyak 32 orang masuk gerbong pertama yang bernomor GR 5769; 30 oarang ke gerbong kedua yang bernomor GR 4416, sisanya berebutan masuk ke gerbong yang terakhir bernomor GR 10152 karena panjang dan masih baru.
Pada jam 07.00 WIB kereta dari Situbondo datang. maka, saat itu juga gerbong digandeng, setelah gerbong penuh dikunci, keadaan menjdi gelap gulita dan udara tersa panas walaupun masih pagi. Jam 07.30 kereta bergerak menuju Surabaya.
Ketika tiba di Stasiun Kalisat, gerbong tahanan harus menunggu kereta dari banyuwangi. Selama dua jam para tahanan berada dalam terik matahari. Akhirnya pada jam 10.30 WIB kereta baru berangkat dari Jember ke Probolinggo. Setelah meningglkan Jember di siang hari, suasana gerbong bagaikan didalam neraka karena atap dan dinding gerbong terbuat dari plat baja.Banyak terjadi peristiwa diluar batas kemanusiaan, misalnya guna mempertahankan hidup dari kehausan sebagian para tahanan terpaksa meminum air kencing tahanan yang lainnya.
Mendekati Stasiun Jatiroto, Allah SWT menebarkan rahmat-NYA. Hujan yang cukup deras dimanfaatkan para tahanan yang masih hidup untuk meneguk tetes demi tetes air dengan menjilat tetesan air yang berasal dari lubang-lubang kecil.Tidak demikian halnya dengan gerbong ketiga GR10152. karena masih baru, para tahanan tidak mendapatkan tetesan air sedikitpun. Ketika sampai di Surabaya, dalam gerbong ketiga (GR10152) tidak ada satupun yang hidup.
Setelah menempuh perjalanan selama 16 jam, Gerbong Maut sampai di Stasiun Wonokromo. Jam menunjukkan pukul 20.00 WIB. Setelah didata, di gerbong I No. GR 5769 sebanyak 5 sakit keras, 27 orang sehat tapi kondisi lemas lunglai, Gerbong II No. GR.4416 sebanyak 8 orang meninggal, 6 orang sehat, dan di Gerbong III No. GR. 10152 seluruh tawanan sebanyak 38 orang meninngal semua.
Para tahanan yang sehat dipaksa menganggkut temannya yang sudah meninngal. Semua jenazah diletakkan secara sejajar. Setelah dievakuasi, lalu diangkut ke truk yang telah disediakan. Jenazah harus diangkut dengan sangat hati-hati sebab kalau tidak maka daging jenazah akan mengelupas akibat kepanasan
tanggal 22 November 1949 menjelang Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, pada 27 November 1949,tawanan dibebaskan ,
[almarhum sumin -sentong sukowiryo bondowoso menjadi bagian saksi pelaku sejarah yg selamat dalam sejarah kelam gerbong maut ] "
04 May 2016
Noeroel Hadie
" Sudah lama tidak difungsikan. Rute kereta ini dulunya dari Kalisat, Jember (melewati Bondowoso) dan berakhir di Panarukan Situbondo "
Dananjaya Delityan
" Very historical "
19 April 2018Jefry Sutrisna
" Tempat klasik "
16 April 2018Alifian Yanuar
" This place tell about story of bondowoso city and about history in Bondowoso "
07 April 2018Adelia Cassy
" This place was very well for you that like selfie, this place will suit you, and if you wanna come with your friends its the best place. Thank you "
04 April 2018Prita Amelia
" The station that became the museum😔 only in this town. Usually, the inside used by the people who like 'hunting pict' as photo spot. "
16 January 2018Fyan Lawliet
" Free entry, historical place. "
27 October 2017Majuterus Oke
" Museum kereta api (stasiun Bondowoso)
05 October 2017Museum kereta api pertama di Jawa timur dan ketiga di Indonesia.
Museum kereta api Bondowoso selain sebagai sarana pariwisata baru juga sebagai sarana pendidikan untuk mengenal sejarah "
Teguh Annuri
" Museum ini awalnya adalah stasiun kereta api di Bondowoso, stasiun ini sendiri sudah tidak aktif dan tidak lagi dilalui oleh kereta api, sehingga PT. Kereta Api Indonesia (KAI) mengalih fungsikan stasiun ini menjadi Museum Kereta Api, Museum Kereta Api Bondowoso merupakan museum kereta api pertama di Jawa Timur, sekaligus ketiga di Indonesia setelah Museum Kereta Api Ambarawa dan Sawah Luntho. Museum ini memamerkan berbagai macam koleksi peninggalan stasiun kereta api Bondowoso, tak hanya itu, pengunjung juga bisa mengetahui informasi peristiwa gerbong maut dari ruang komoditas. Walhasil museum ini tak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga menjadi sarana pendidikan untuk mengenal sejarah. "
05 September 2017Haryo Bayu Dewanto
" History place "
05 August 2017Bodi Gunawan
" Dulu merupakan stasiun besar tempat pemberhentian kereta api di Bondowoso. Saat ini jalur kereta sudah tidak aktif dan stasiun ini berubah fungsi menjadi museum kereta api. Stasiun ini juga masih melayani penjualan tiket. "
29 July 2017Husin Al Muhdar
" Tempat ini sangat bermanfaat karena menjual bermacam KA semua jurusan.
13 July 2017Akan lebih baik lagi apabila KA bisa berangkat dari Bondowoso "
Arya Bayu
" Stasiun yg penuh dengan nilai perjuangan rakyat demi meraih kebebasan kemerdekaan dari penjajahan Belanda #tragedi gerbong maut.
09 July 2017Sekarang sudah berganti menjadi museum kereta api yg mana didalamnya berisi foto foto dan benda benda bersejarah yg pernah terjadi di stasiun pada khususnya dan kab. Bondowoso pada umumnya "
Herman Buyle
" Nice place. I hope the railway open again to Jember.. Important because of history and can bring new opportiunity s to Bondowoso & tamanan "
10 June 2017IJEN VIEW
" Stasiun ini sudah tidak aktif beroprasi. Tetapi saat ini stasiun ini digunakan sebagai museum karena dianggap memiliki nilai historis yang tinggi "
22 April 2017Fiqih Darojah
" tempatnya bersih,ramah lingkungan,petugas sopan "
05 January 2017Ryzal Adam
" Come here, and you'll see . . . "
01 January 2017Sakti Pradana
" Lokasi museum kereta tidak terlalu jauh dari terminal bus bondowoso, tempat tidak terlalu ramai bangunan stasiun masih sangat terawat lokasi sangat bagus untuk hunting foto untuk kunjungan terakhir bulan oktober masih belum dikenai biaya masuk koleksi di museum masih sebatas persinyalan, karcis dan beberapa peralatan yang digunakan dalam bertugas "
01 November 2016Niken Rosanti
" Bagus. Tempat nya bersih, petugasnya ramah, dan museum nya informatif. Coba dibuka jalur kereta api wisata yang tidak terlalu panjang. Pastinya akan semakin menarik banyak pengunjung "
08 October 2016Sts Santuso
" Tempat bersejarah yang kini telah tak beroperasi lagi "
21 August 2016Samsul Huda
" BAGUS "
26 May 2016Tryutama 456
" Karena jalurnya banyak yang rusak terjadi banyak keclallkaan. "
24 May 2016Echo Wahyudi
" stasiun ini dibangun pada zaman kolonial Belanda pada th 1890.ditutup pada tahun 2004.
04 May 2016Sabtu, 23 November 1947, dari stasiun ini tertoreh sejarah kelam perjuangan masyarakat bondowoso,
Beragam literasi sejarah mengisahkan, kejadian tersebut berawal saat beberapa bulan sebelumnya pasukan Belanda mendarat di kawasan Pasir Putih Situbondo, kemudian melakukan agresi militernya hingga ke Bondowoso.
Kedatangan pasukan Belanda disambut dengan perjuangan heroik pejuang Bondowoso. Karena kalah persenjataan, pejuang Bondowoso berhasil dipukul mundur. Namun, kegigihan karena tidak ingin dijajah kembali membuat para pejuang menggunakan taktik perang gerilya.
Taktik tersebut cukup jitu. Pejuang Bondowoso nyaris memenangkan pertempuran. Saat itulah, tentara Belanda menggunakan politik devide et impera.
Adu domba dijalankan. Banyak tokoh penting yang ditangkap. Belanda juga menggunakan mata-mata dari bangsa pribumi untuk menangkapi para pejuang Bondowoso.
Dari penangkapan besar-besaran tersebut, semua rumah tahanan di hampir setiap kecamatan penuh sesak. Sedikitnya 637 tentara dan pejuang rakyat meringkuk di sel tahanan Belanda. Melihat banyaknya tahanan, diputuskan untuk memindahkan beberapa tahanan, khususnya untuk kasus pelanggaran berat ke Surabaya
Pagi buta tahanan yang tercatat dibangunkan secara kasar lalu dikumpulkan di depan penjara. Rincian tahanan adalah sebagai berikut: 20 rakyat desa, 30 dari laskar rakyat, 30 dari TRI, serta 20 polisi.
Pada jam 05.30 WIB tahanan tiba di Stasiun Kereta Api Bondowoso. Sebanyak 32 orang masuk gerbong pertama yang bernomor GR 5769; 30 oarang ke gerbong kedua yang bernomor GR 4416, sisanya berebutan masuk ke gerbong yang terakhir bernomor GR 10152 karena panjang dan masih baru.
Pada jam 07.00 WIB kereta dari Situbondo datang. maka, saat itu juga gerbong digandeng, setelah gerbong penuh dikunci, keadaan menjdi gelap gulita dan udara tersa panas walaupun masih pagi. Jam 07.30 kereta bergerak menuju Surabaya.
Ketika tiba di Stasiun Kalisat, gerbong tahanan harus menunggu kereta dari banyuwangi. Selama dua jam para tahanan berada dalam terik matahari. Akhirnya pada jam 10.30 WIB kereta baru berangkat dari Jember ke Probolinggo. Setelah meningglkan Jember di siang hari, suasana gerbong bagaikan didalam neraka karena atap dan dinding gerbong terbuat dari plat baja.Banyak terjadi peristiwa diluar batas kemanusiaan, misalnya guna mempertahankan hidup dari kehausan sebagian para tahanan terpaksa meminum air kencing tahanan yang lainnya.
Mendekati Stasiun Jatiroto, Allah SWT menebarkan rahmat-NYA. Hujan yang cukup deras dimanfaatkan para tahanan yang masih hidup untuk meneguk tetes demi tetes air dengan menjilat tetesan air yang berasal dari lubang-lubang kecil.Tidak demikian halnya dengan gerbong ketiga GR10152. karena masih baru, para tahanan tidak mendapatkan tetesan air sedikitpun. Ketika sampai di Surabaya, dalam gerbong ketiga (GR10152) tidak ada satupun yang hidup.
Setelah menempuh perjalanan selama 16 jam, Gerbong Maut sampai di Stasiun Wonokromo. Jam menunjukkan pukul 20.00 WIB. Setelah didata, di gerbong I No. GR 5769 sebanyak 5 sakit keras, 27 orang sehat tapi kondisi lemas lunglai, Gerbong II No. GR.4416 sebanyak 8 orang meninggal, 6 orang sehat, dan di Gerbong III No. GR. 10152 seluruh tawanan sebanyak 38 orang meninngal semua.
Para tahanan yang sehat dipaksa menganggkut temannya yang sudah meninngal. Semua jenazah diletakkan secara sejajar. Setelah dievakuasi, lalu diangkut ke truk yang telah disediakan. Jenazah harus diangkut dengan sangat hati-hati sebab kalau tidak maka daging jenazah akan mengelupas akibat kepanasan
tanggal 22 November 1949 menjelang Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, pada 27 November 1949,tawanan dibebaskan ,
[almarhum sumin -sentong sukowiryo bondowoso menjadi bagian saksi pelaku sejarah yg selamat dalam sejarah kelam gerbong maut ] "
Noeroel Hadie
" Sudah lama tidak difungsikan. Rute kereta ini dulunya dari Kalisat, Jember (melewati Bondowoso) dan berakhir di Panarukan Situbondo "
31 January 2016