" Cocok bagi para pecinta/ hoby berkunjung ke tempat candi-candi yang sangat bagus serta pemandangan sekitar yang indah "
24 February 2018
Nirno Sudiro
" Jangan di rusak kawan
Biar anak cucu kita bisa menikmati "
13 February 2018
Deby Agustia Widyasuci
" Majapahit residence "
04 February 2018
Joko Yuwono
" Candi Minakjinggo berada di Dusun Unggahan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, menjadi satu-satunya candi peninggalan Majapahit yang unik. Jika pada umumnya candi tersusun dari bata merah, namun candi yang satu ini tersusun dari batu andesit dengan ukiran yang sarat makna.
Selain itu, Candi Minakjinggo juga menyimpan kisah pertarungan antara Adipati Blambangan (Minakjinggo) dengan Damarwulan.
Bangunan peninggalan Majapahit ini terletak sekitar 100 meter di sebelah timur Kolam Segaran dan sekitar 100 meter di sebelah selatan makam Putri Campa.
Bangunan kuno ini dibuat sejak zaman kerajaan Singosari, sebelum Majapahit berdiri.
Sebagai pondasi, Candi Minakjinggo menggunakan susunan bata merah dengan ketinggian 3,5-4 meter. Sementara bagian tubuh dan kepala candi menggunakan batu andesit yang diukir dengan berbagai bentuk relief.
Itu dibuktikan dari hasil ekskavasi tahun 1977, banyak ditemukan bongkahan batu andesit di dalam Candi Minakjinggo. Hanya saja, karena banyak yang rusak dan hilang, para arkeolog kesulitan menyusun kembali bongkahan batu tersebut.
Bentuk utuh candi belum diketahui. Diperkirakan masih banyak batu yang terkubur. Memakai podasi bata merah soalnya supaya menyerap air, bata merah menjadi lebih kuat jika terkena air sehingga bangunan di atasnya tidak mudah roboh.
Candi Minakjinggo terdiri dari dua bagian. Bagian utama yang diperkirakan sebagai tempat asli candi berupa susunan bata merah yang menyerupai labirin. Pada bagian tengahnya terdapat altar yang diperkirakan sebagai tempat khusus para raja dan kerabat kerajaan Majapahit melakukan pemujaan. Terdapat pula rahang kepala naga pada altar tersebut.
Bongkahan batu besar yang sarat dengan relief itu sengaja ditumpuk begitu saja lantaran para ahli belum bisa menyusun menjadi bentuk sebenarnya Candi Minakjinggo.
Candi ini dulunya berfungsi sebagai sanggar pamujan (tempat pemujaan) khusus para raja dan kerabat kerajaan Majapahit. Hal ini dikuatkan dengan penemuan tiga arca dewa di lokasi tersebut. Diantaranya arca Dewi Sri, Dewi Laksmi, dan arca Garuda Bersayap atau Garuda Wisnu yang melambangkan Dewa Wisnu. Selain itu, pada bongkahan batu andesit ditemukan relief Garuda Wisnu, sapi, dan Makara. Banyak pula ditemukan relief hewan sapi, sapi dalam agama hindu hewan yang disucikan. Juga relief Makara, simbol tolak balak yang selalu ada di setiap bangunan suci zaman Majapahit. "
22 January 2018
Izar Neko
" Walaupun sudah runtuh namun masih terlihat detail seni yang tinggi "
27 September 2017
Andra Trie Susanto
" Mantrap... Buat pencari spiritual bisa di coba "
Hari Mas
" Ga ada apa2 nya. Sdh hancur "
29 March 2018Dicky Al-Farras
" Cocok bagi para pecinta/ hoby berkunjung ke tempat candi-candi yang sangat bagus serta pemandangan sekitar yang indah "
24 February 2018Nirno Sudiro
" Jangan di rusak kawan
13 February 2018Biar anak cucu kita bisa menikmati "
Deby Agustia Widyasuci
" Majapahit residence "
04 February 2018Joko Yuwono
" Candi Minakjinggo berada di Dusun Unggahan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, menjadi satu-satunya candi peninggalan Majapahit yang unik. Jika pada umumnya candi tersusun dari bata merah, namun candi yang satu ini tersusun dari batu andesit dengan ukiran yang sarat makna.
22 January 2018Selain itu, Candi Minakjinggo juga menyimpan kisah pertarungan antara Adipati Blambangan (Minakjinggo) dengan Damarwulan.
Bangunan peninggalan Majapahit ini terletak sekitar 100 meter di sebelah timur Kolam Segaran dan sekitar 100 meter di sebelah selatan makam Putri Campa.
Bangunan kuno ini dibuat sejak zaman kerajaan Singosari, sebelum Majapahit berdiri.
Sebagai pondasi, Candi Minakjinggo menggunakan susunan bata merah dengan ketinggian 3,5-4 meter. Sementara bagian tubuh dan kepala candi menggunakan batu andesit yang diukir dengan berbagai bentuk relief.
Itu dibuktikan dari hasil ekskavasi tahun 1977, banyak ditemukan bongkahan batu andesit di dalam Candi Minakjinggo. Hanya saja, karena banyak yang rusak dan hilang, para arkeolog kesulitan menyusun kembali bongkahan batu tersebut.
Bentuk utuh candi belum diketahui. Diperkirakan masih banyak batu yang terkubur. Memakai podasi bata merah soalnya supaya menyerap air, bata merah menjadi lebih kuat jika terkena air sehingga bangunan di atasnya tidak mudah roboh.
Candi Minakjinggo terdiri dari dua bagian. Bagian utama yang diperkirakan sebagai tempat asli candi berupa susunan bata merah yang menyerupai labirin. Pada bagian tengahnya terdapat altar yang diperkirakan sebagai tempat khusus para raja dan kerabat kerajaan Majapahit melakukan pemujaan. Terdapat pula rahang kepala naga pada altar tersebut.
Bongkahan batu besar yang sarat dengan relief itu sengaja ditumpuk begitu saja lantaran para ahli belum bisa menyusun menjadi bentuk sebenarnya Candi Minakjinggo.
Candi ini dulunya berfungsi sebagai sanggar pamujan (tempat pemujaan) khusus para raja dan kerabat kerajaan Majapahit. Hal ini dikuatkan dengan penemuan tiga arca dewa di lokasi tersebut. Diantaranya arca Dewi Sri, Dewi Laksmi, dan arca Garuda Bersayap atau Garuda Wisnu yang melambangkan Dewa Wisnu. Selain itu, pada bongkahan batu andesit ditemukan relief Garuda Wisnu, sapi, dan Makara. Banyak pula ditemukan relief hewan sapi, sapi dalam agama hindu hewan yang disucikan. Juga relief Makara, simbol tolak balak yang selalu ada di setiap bangunan suci zaman Majapahit. "
Izar Neko
" Walaupun sudah runtuh namun masih terlihat detail seni yang tinggi "
27 September 2017Andra Trie Susanto
" Mantrap... Buat pencari spiritual bisa di coba "
03 September 2017Rachmad Fachrudin
" Cagar budaya yang harus dijaga kelestariannya "
21 August 2017Guna 1 GreenSoyBeans
" Peninggalan sejarah yang perlu dilestarikan "
08 June 2017Fariz Bagraff
" Candi bersejarah yang harus dilestarikan "
27 May 2017Agoest Jayadi
" Penemuan yg mengagumkan...sisa2 kejayaan.majapahit "
04 April 2017Luckman Judge
" Luar biasa "
22 February 2017