Salapan

Nama "SALAPAN"
SATYA MANDALA PADJAJARAN (SALAPAN).
Satya (Setia), Mandala (Wilayah/Daerah), Padjajaran (Sejajar/Sama).
Arti & Makna :
Setia terhadap wilayah yang sama, atau tidak membedabedakan wilayah/lingkungan mana yang harus dijaga, “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”, “dimana kita berada disitu kita menjaga”, “Selaras, Serasi dan Seimbang”, “Silih Asah, Silih Asuh, Silih Asih”.
"Satya Mandala padjajaran (SALAPAN)" Pemuda yang setia akan wilayah yang sama, setia dalam arti tidak mengkhianati alam, tetapai akan menjaga dan melestarikan alam. sehingga menjadikan alam dan lingkungan yang nyaman.
Salapan (Sembilan) sendiri di ambil dari tokoh pewangan yaitu 5 pandawa dan 4 punakawan dimana mereka sebagai tokoh yang baik, dekat dangan alam, menghargai alam dan tidak merusak alam.
Salapan (Sembilan), 9 Wali (Walisongo) Merupakan tokoh yang menyebarkan agama islam di tanah Nusantara.
Salapan (Sembilan), 9 Tokoh pembuat / penyusun piagam jakarta yang menjadi dasar lahirnya pembukaan “UUD 45”
Salapan, Terdiri dari 7 huruf, yang mengandung arti 7 hari kita menjalani roda kehidupan dalam seminggu, yang dimana setiap harinya di isi dengan dasar pemikiran salapan yaitu menghargai, menjaga, melindungi, memperbaiki, memelihara, mengawasi, dan melestarikan Alam.
Salapan (Sembilan) merupakan angka sakti dalam bilangan karena akan menghasilkan angka “9” lagi jika dikali, dibagi, dikurang maupun ditambah.

Arti Lambang / Filosopi :
3 Tanda Panah :
Pada dasarnya Tiga tanda panah yang menunjuk ke masing - masing penjuru menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini. Ketiga hubungan itu meliputi hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar, dan hubungan dengan ke Tuhan yang saling terkait satu sama lain. Setiap hubungan memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya. Prinsip pelaksanaannya harus seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Apabila keseimbangan tercapai, manusia akan hidup dengan menghindari dari pada segala tindakan buruk. Hidupnya akan seimbang, tenteram, dan damai.yang menjadi dasar tiga tanda panah mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara Manusia dengan Tuhan nya, Manusia dengan alam lingkungannya, dan Manusia dengan sesamanya. Dengan menerapkan falsafah tersebut diharapkan dapat menggantikan pandangan hidup modern yang lebih mengedepankan individualisme dan materialisme. Membudayakan tiga unsur keseimbangan akan dapat memupus pandangan yang mendorong konsumerisme, pertikaian dan gejolak. jika digabungkan akan menjadi sebuah lambang keseimbangan.

Warna Hitam & putih :
Hitam (Misterius), Putih (Suci), yang mengandung arti kemisteriusan dunia ini harus di hadapi dengan hati yang suci, jiwa yang suci, dan hidup dalam kesucian.
Pada dasarnya hitam dan putih mencerminkan gelap dan terang, yang tiada lain suatu hal buruk harus menjadi baik, hidup dalam keterpurukan yang harus bisa dirubah menjadi kesejahteraan.
Hitam dalam artian Bentuk keprihatinan kepada alam sekarang yang semakin terpuruk, sedangkan putih merupakan bentuk perwujudan kebersihan dan kesucian alam yang harus kita kembalikan.
Bintang :
Menunjukan pencapaian tertinggi
Jadi 3 panah menunjuk bintang : Menunjukan 3 pencapaian tertinggi dalam hubungan.
Lingkaran :
Lingkaran menyimbolkan hubungan yang erat tidak terputus, tetapi terus bergulir bagai roda yang berputar .